Hulu Siaga Kuning, BPBD Bojonegoro Siap Siaga Hadapi Banjir

Hulu Siaga Kuning, BPBD Bojonegoro Siap Siaga Hadapi Banjir Air Sungai Bengawan Solo di wilayah hilir Bojonegoro mulai menunjukkan tren kenaikan.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Tingginya curah hujan yang turun sejak sepekan terakhir membuat air Sungai Bengawan Solo di wilayah hilir Bojonegoro mulai menunjukkan tren kenaikan. Air berwarna kuning kecokelatan mengalir deras bersama sampah serta ranting pohon.

Air diprediksi akan terus naik hingga masuk siaga 1 banjir (siaga hijau, 13:00 MDPL). Sebab saat ini, Sungai Bengawan Solo di wilayah hulu seperti Kabupaten Ngawi, Madiun, dan Ponorogo, sedang masuk siaga kuning banjir. Ditambah lagi, dari beberapa anak sungai di Bojonegoro yang juga sedang mengalami banjir.

Baca Juga: Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan

"Ya, hulu sedang siaga kuning. Tentu berdampak dengan kenaikan TMA Bengawan Solo di Bojonegoro. Semoga tidak ditambah hujan lokal yang deras," ujar Nadif Ulfia, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro dihubungi, Minggu (13/12/20) petang.

Dia menyebut curah hujan di beberapa wilayah hulu cukup tinggi sepekan terakhir ini. Oleh karena itu, semua air masuk ke Sungai Bengawan Solo dan mengalir ke hilir Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik. Nadif mewaspadai kiriman air yang cukup banyak dari wilayah hulu, hingga menyebabkan meluapnya Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro.

"Kami imbau masyarakat yang tinggal di daerah bantaran sungai agar waspada. Semoga tidak sampai masuk siaga banjir. Kemarin kami sudah melakukan koordinasi terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir luapan Sungai Bengawan Solo ini," ujar Nadif Ulfia.

Baca Juga: Gempa Tektonik 6.0 Guncang Wilayah Bojonegoro-Tuban, Gempa Susulan Terjadi Beberapa Kali

Selain mendapatkan kiriman air dari wilayah hulu, sungai terpanjang di Pulau Jawa yang melintasi Kabupaten Bojonegoro ini juga mendapat kiriman air dari 18 anak Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, mulai dari Kali Prudung di Kecamatan Padangan, Kali Gandong di Kecamatan Purwosari, Kali Mayang di Kecamatan Kalitidu, dan sejumlah anak sungai lainnya.

Banjir Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro mengancam sedikitnya 634 desa yang tersebar di 11 kecamatan. Ratusan desa itu biasanya tergenang air saat Bengawan Solo meluap. Selain itu, ratusan hektare lahan pertanian dan fasilitas umum juga terdampak. (nur/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO