Maksimalkan Pertumbuhan Ekonomi Bangkalan, Syafiuddin Asmoro Ajak Pemkab Kembangkan Destinasi Wisata

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pengembangan destinasi wisata dapat menjadi salah satu cara mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangkalan, khususnya di wilayah Pelabuhan Kamal.
Hal ini dikatakan Syafiuddin saat dalam acara Ngobrol Pintar (Ngopi) Milenial bersama keluarga besar Fakhers Mania Kamal di Tanjung Jati, Kamal, Minggu (20/12/2020).
Menurut Syafiuddin, sebelum adanya jembatan Suramadu, Pelabuhan Kamal menjadi salah satu sentral perekonomian di Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan.
"Saya dulu juga pernah menjadi pelaku ekonomi di Pelabuhan Kamal ini. Waktu itu, saya menjadi kernet dan kondektur mencari penumpang dari kapal," ungkapnya.
BACA JUGA :
Soal Penundaan Pilkades Bangkalan, Ketua TFPKD: Hasil Survei Meminta Tetap Berlangsung 2 Mei 2021
Bantuan Rp 1,2 Juta Bisa Cair untuk UMKM Bangkalan, Ini Syaratnya
Temui Banyak Kejanggalan, Kuasa Hukum Bacakades Patenteng Minta P2KD Diambil Alih Pemkab Bangkalan
Reses Bersama MWC NU Tanah Merah, Syafiuddin Asmoro Janjikan Pembangunan Kantor
"Kemudian, banyak pedagang kaki lima yang bersandar perekonomiannya di Pelabuhan Kamal. Tapi, setelah ada Jembatan Suramadu, turunnya sungguh drastis," tambahnya.
Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Syafiuddin Asmoro sebagai anggota Komisi V DPR RI, meminta Bupati Bangkalan proaktif dalam mengembangkan destinasi wisata, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangkalan.
Sebagai anggota legislatif, Syafiuddin siap membantu pengembangan ekonomi Kabupaten Bangkalan, khususnya di Kecamatan Kamal, jika ada good will dari eksekutif yakni Bupati Bangkalan.
"Saya minta Bupati Bangkalan dan jajarannya bisa proaktif, karena saat ini hanya sisa 3 tahun kepemimpinan. Sesuai tagline-nya bupati, yakni mensejahterakan masyarakat Bangkalan dan ini sudah menjadi kewajiban," ujar H. Syafiuddin.
Diakui Syafiuddin, pihaknya bisa melakukan lobi dan mendorong pemerintah pusat agar memberikan bantuan dana untuk Kabupaten Bangkalan. Namun, jika tidak ada keinginan dari pemerintah daerah, kata dia, maka hal itu tetap sulit dilakukan.
"Perlu dorongan dari eksekutif. Karena walaupun kita mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat, tapi pemerintah kabupaten tidak menyiapkan seperti adanya lahan atau Detail Engineering Design (DED), maka kita tidak bisa. Karena hal ini bukan kewenangan pemerintah pusat, tapi kewenangan pemerintah daerah," pungkasnya. (ida/uzi/rev)
BERITA POPULER
- Warga Jimbe Blitar Tewas Tenggelam Usai Kencan di Pinggir Sungai Brantas
- Bos Baby Lobster di Banyuwangi Diringkus Saat Pesta Narkoba, Libatkan Oknum Kades dan Polisi
- Lelang Sekda Gresik Tunggu Restu Mendagri, Ini Pejabat yang Berpeluang
- Penyidikan Dugaan Korupsi Dana Bergulir PKIS Rampung, Kejari Pasuruan Belum Tetapkan Tersangka
- Diduga Mabuk, Warga Sidoarjo Tewas Tertabrak Kereta Api