Begini Langkah Dinkes Kabupaten Kediri Atasi Chikungunya

Begini Langkah Dinkes Kabupaten Kediri Atasi Chikungunya Plt. Kepala Dinkes Kabupaten Kediri, dr. Bambang Triyono Putro saat memberi keterangan kepada wartawan. (foto: Kominfo)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tingginya curah hujan sejak akhir tahun 2020 hingga memasuki bulan ke-2 tahun 2021 ini menjadi perhatian tersendiri Pemerintah Kabupaten Kediri. Pasalnya, dinas kesehatan setempat menemukan ratusan kasus serangan penyakit Chikungunya yang hampir merata di seluruh wilayah kecamatan.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Bambang Triyono Putro menjelaskan, musim penghujan seperti saat ini sangat berpotensi menciptakan tempat perindukan nyamuk. Untuk itu pihaknya mengajak masyarakat untuk terus waspada karena curah hujan diprediksi masih terjadi hingga bulan Maret mendatang.

"Penyakit Chikungunya masih berpotensi berkembang, selama masih ada curah hujan seperti ini. Makanya, mari galakkan kembali program 3M Plus. Kita ajak bersama-sama untuk membangun kesadaran terhadap kebersihan lingkungan. Melihat sekeliling apa ada penimbunan air, adakah kaleng terbuka yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk," kata dr. Bambang, Kamis (4/2).

Selain Chikungunya, dinkes juga menemukan sejumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk itu, pihaknya langsung melakukan upaya penanganan dengan cara pengasapan atau fogging. Langkah tersebut dimulai dari pendataan yang dilakukan oleh petugas dari puskesmas dalam satu Rukun Tetangga (RT). Kemudian ditindaklanjuti oleh Bagian Pencegahan dan Penularan Penyakit dengan melakukan fogging.

Menurut dr. Bambang, perilaku hidup masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan hidup bersih menjadi faktor utama mencegah munculnya kasus Chikungunya. Selain itu yang tak kalah penting, lanjut dr. Bambang, adalah peran juru pemantau jentik (jumatik). Ia meminta agar jumantik tetap aktif dalam setiap pengelolaan program di puskesmas.

"Dinkes sendiri melakukan terobosan berupa kegiatan Jambore Jumantik agar mereka lebih proaktif," katanya.

Data dari dinkes menyebutkan, sepanjang tahun 2020 terdapat 355 kasus serangan penyakit Chikungunya. Dari jumlah tersebut, serangan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2020 sebanyak 249 kasus. Sedangkan pada bulan Januari 2021 ini sudah ditemukan sebanyak 51 kasus.

Adapun daerah yang paling tinggi terjadi serangan pada lima kecamatan yakni, Gampengrejo, Wates, Pare, Plosoklaten, dan Banyakan. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO