Pencemaran Udara Tak Kunjung Ditangani, Warga Ngatup Kediri Akhirnya Mengadu ke Bupati

Pencemaran Udara Tak Kunjung Ditangani, Warga Ngatup Kediri Akhirnya Mengadu ke Bupati Gedung SD Negeri Kambingan, Kecamatan Pagu yang berada tidak jauh dari PT KTS. foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Warga RT 01 RW 04 Dusun Ngatup, Desa Kambingan, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri yang terdampak pencemaran lingkungan limbah pabrik pupuk akhirnya mengadu kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Ketua DPRD Kabupaten Kediri.

Surat aduan ke Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Kediri sudah dikirim oleh Ketua RT 01 RW 04 Dusun Ngatup Sigit Djarwanto melalui Bagian Umum Pemkab Kediri dan Sekretariat DPRD Kabupaten Kediri, Senin (12/4).

Baca Juga: Perjanjian Internasional Akhiri Pencemaran Plastik Gagal, Negosiasi Akan Dilanjut Tahun Depan

Sigit Djarwanto mengatakan, pengaduan ke Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Kediri terpaksa dilakukan karena upaya sebelumnya dengan mengadukan permasalahan ini ke Kepala Desa Kambingan tak membuahkan hasil. Menurutnya, warga hanya ingin terbebas dari bau busuk yang diduga berasal dari pabrik pupuk organik PT KTS.

"Semoga Mas Bupati segera menurunkan tim untuk menindaklanjuti pengaduan kami ini. Kami sekarang hanya bisa menunggu," kata Sigit Djarwanto usai mengantar surat, Senin (12/4).

Menurut Sigit, keberadaan pabrik PT KTS di Desa Wonosari, Kecamatan Pagu sangat mengganggu warga sekitar. Selain dekat dengan permukiman warga, pabrik tersebut juga sangat dekat dengan SD Negeri Kambingan.

Baca Juga: Terkait Penebangan Pohon di Sumber Complang, Aktivis Lingkungan Datangi Polsek Plosoklaten

"Dulu sebelum pandemi, ketika kegiatan belajar mengajar masih normal, setiap hari para murid dan guru selalu mengeluhkan bau busuk yang diduga berasal dari pabrik pupuk organik yang berada sekitar 100 meter di sebelah timur SD Kambingan itu," imbuh Sigit.

Bahkan, lanjut Sigit, dulu pernah ada orang tua murid yang mengadu ke guru SDN Kambingan, terkait dengan bau busuk itu. Tapi kenyataannya, sampai sekarang bau busuk itu tetap saja ada.

"Bisa dibayangkan bagaimana nasib murid dan guru SD Negeri Kambingan, setiap jam pelajaran harus menghirup udara yang tercemar limbah pabrik pupuk yang baunya busuk dan menyengat," pungkas Sigit.

Baca Juga: Kunjungi Pabrik Kerupuk Tengah Malam, Bupati Kediri Dorong Pengurusan BPOM

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri Putut Agung Subekti telah berjanji akan segera menurunkan tim untuk mengecek ke lapangan terkait dugaan oleh pabrik pupuk organik PT KTS. (uji/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO