SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Isu kerumunan ulang tahun di Grahadi, Surabaya, beberapa waktu lalu, justru membuat Relawan Khofifah Indar Parawansa (KIP) se-Daerah Tapa Kuda, Jawa Timur, semakin solid. Mereka sama sekali tidak goyah sedikit pun untuk terus memberi dukungan kepada gubernur pilihannya tersebut.
Hal itu terungkap dalam acara temu relawan KIP se-Daerah Tapal Kuda yang berlokasi di Cafe Gumitir, perbatasan Kabupaten Jember dan Banyuwangi, pada Selasa (1/6/2021) sore.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
Pertemuan tersebut dihadiri puluhan orang. Mereka adalah para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan ketua tim relawan KIP dari Kabupaten Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.
Pertemuan yang dipimpin oleh Abdul Aziz, relawan KIP dari Banyuwangi itu dilakukan untuk mendengar aspirasi dan masukan relawan se-Daerah Tapal Kuda.
“Kita tahu, relawan Bu Khofifah di Tapal Kuda sangat fanatik dan solid. Jadi kita sengaja berkumpul sore hari ini, setidaknya untuk meredam teman-teman relawan agar tidak bergejolak dengan adanya isu tersebut,” tutur Aziz lewat keterangan tertulis, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Pertemuan tersebut, lanjut Aziz, selain sebagai ajang silaturrahim, sekaligus untuk memastikan bahwa para relawan KIP masih solid dan satu barisan dengan gubernur.
Sebab sejak beredarnya isu kerumunan yang sengaja diembuskan oleh pihak tak bertanggungjawab, para relawan mulai gerah.
"Teman-teman relawan sebenarnya sudah yakin kalau Ibu Khofifah tidak biasa pesta ultah. Tapi karena isu itu terus dimainkan, teman-teman agak geregetan juga sebenarnya. Untungnya bisa diredam," tandasnya.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
KH. Misbahuss Salam, relawan asal Kabupaten Jember juga menjelaskan, bahwa selama ini kerja KIP sudah banyak membuahkan hasil dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jawa Timur.
Bahkan beberapa penghargaan atas prestasi kinerjanya sudah diterima oleh KIP. Di antaranya, Gatra Award kategori pejabat publik, sosok inspiratif penanganan, pengendalian, dan antisipasi dampak pandemi Covid-19, penghargaan sebagai pemimpin perubahan.
“Serta banyak lagi pengahargaan yang beliau dapatkan atas kinerjanya sebagai gubernur, termasuk baru baru ini Pemprov Jatim menjadapatkan WTP dari BPK RI,” tuturnya.
Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar
Untuk itu, lanjut Misbah, relawan akan terus mendukung dan membantu semua pelaksanaan program gubernur, sehingga rakyat Jawa Timur bisa terus merasakan manfaatnya. Kalaupun kemudian kinerja gubenur berdampak pada kepuasan rakyat, hal itu adalah hal lumrah.
“Bahkan kemudian banyak yang minta beliau maju untuk ke RI 1 atau RI 2 pada 2024 mendatang, kami tentu akan semakin solid mendukung. Makanya, kalau sekarang ada yang berusaha menjatuhkan nama beliau, kami anggap itu dinamika yang nggak sehat,” tandasnya.
Baca Juga: Bedah Buku KHM. Hasyim Asy’ari, Khofifah Gaungkan Qanun Asasi NU Jelang Kongres XVIII Muslimat
Sementara itu, Ketua Komunitas Pendukung Khofifah (KPK) Banyuwangi, Mochammad Khotib, menambahkan jika dia dan seluruh anggotanya se-Daerah Tapal Kuda tak goyah sedikit pun untuk terus mendukung gubernur pilihannya tersebut.
Terlebih, KPK yang berdiri sejak Pemilihan Gubenur Jatim 2008 tersebut sangat kenal dan paham dengan sosok KIP.
“Beliau orang yang sederhana. Kalau diisukan pesta ultah, kami anggap isu murahan dan kekanak-kanakan,” ujarnya.
Baca Juga: Cagub Maluku Utara Terpilih Belajar Kesuksesan Khofifah Pimpin Jawa Timur
Khotib menegaskan, sejak 2008 silam, para relawan khususnya KPK mendukung KIP bukan tanpa alasan. Tapi karena memang sudah mengenal sosok dan kepribadiannya. Sehingga ketika belakangan ini diisukan menggelar pesta ultah di tengah pandemi, hal itu dianggap sebagai permainan pihak tertentu.
“Sekarang ini yang minta ibu maju sebagai presiden dan wakil presiden banyak. Relawan semua masih solid. Jadi kami anggap isu itu terlalu murahan,” pungkasnya. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News