Sempat Ada yang Minta Tolong Dipilih, Ternyata Konvensi Capres NU 2024 Hoaks

Sempat Ada yang Minta Tolong Dipilih, Ternyata Konvensi Capres NU 2024 Hoaks Foto: WhatsApp

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Heboh dan penuh kecaman! Itulah yang mengiringi munculnya flyer Konvensi Capres NU 2024 yang beredar di grup-grup WhatsApp (WA) para kiai dan kader NU. Dalam flyer itu disebutkan bahwa penyelenggara Konvensi Capres NU 2024 itu adalah Tim Sembilan NU. Namun tak disebutkan kapan akan digelar. Hanya tertulis: Sukseskan Konvensi Capres NU 2024.

Dalam flyer itu dipajang gambar 13 tokoh NU. Yaitu KH Said Aqil Siroj, Khofifah Indar Parawansa, Abdul Muhaimin Iskandar, Yenny Wahid, As’ad Said Ali, Mahfud MD, Ida Fauziyah, Wahidudin Adam, Nasaruddin Umar, Andi Jamaro Dulung, Ali Masykur Musa, Nusron Wahid, dan Yaqut Cholil Qoumas.

Selain flyer juga beredar polling Konvensi Capres Nahdlatul Ulama. Nama-nama yang tercantum juga 13 tokoh NU tersebut. Dalam poling itu nama Abdul Muhaimin Iskandar paling banyak mendapat poin. Yaitu 1.470 suara. Nama-nama lain yang selama ini selalu muncul dalam survei capres justru berada jauh di bawahnya.

Yang lucu, di antara 13 nama itu ada yang gerilya minta dukungan agar dipilih dalam polling tersebut. “Saya dikirimi pesertanya (seorang dari 13 nama itu-Red), minta tolong dipilih,” tutur seorang kader NU di grup para kiai NU sembari menyebut nama yang minta tolong tersebut. Karuan saja para anggota grup WA yang terdiri dari para kader NU dan kiai itu tertawa.

Sementara Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU H Andi Najmi Fuaidi mengatakan bahwa Konvensi Capres NU 2024 itu hoaks. “Itu (poster dan poling) hoaks. Saya pastikan tidak ada tim sembilan dari PBNU untuk konvensi Capres NU 2024,” tegas Andi Najmi Fuaidi dikutip NU Online, Rabu (2/6/2021).

Menurut dia, Konvensi Capres NU 2024 tidak akan pernah terjadi selama tidak ada perubahan putusan dari Muktamar tentang posisi NU sebagai jamiyah diniyah ijtimaiyah (organisasi keagamaan dan kemasyarakatan).

“NU masih teguh memegang khittah, bukan lembaga politik, tidak pula berpolitik praktis. NU ini organisasi sosial keagamaan yang bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial. Demikian kalau kita mau mengacu pada putusan Muktamar terakhir yang tidak diubah. Itu ada di dalam anggaran dasarnya. Secara organisasi seperti itu,” tegas Andi.

Namun, tegas dia, NU tidak pernah melarang para anggota atau warganya berpolitik praktis. Bahkan, NU menganjurkan seluruh Nahdliyin untuk mempergunakan hak politiknya dalam persoalan politik praktis karena dilindungi oleh undang-undang.

Lihat juga video 'Sejumlah Pemuda di Pasuruan Dukung Muhaimin Maju Calon Presiden 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO