LAMONGAN (BangsaOnline) - Polsek Sukodadi hanya butuh waktu dua hari untuk mengungkap kasus Pembegalan dengan pembacokan pengendara motor yang terjadi di Dusun Gilik, Desa Sugihrejo, Kecamatan Sukodadi.
Dalam waktu singkat tersebut polisi berhasil menangkap dua dari tiga pelaku. Sementara satu orang pelaku berhasil kabur.
Baca Juga: Dua Pelaku Begal Taksi Online di Surabaya Ditembak Polisi, Sembunyi di Rawa-Rawa Selama 16 Jam
Dua orang ini masing-masing bernama Nuril Imam (38) warga Desa Donomulyo dan Farried Setiawan (22) warga Desa Sidomukti, Kecamatan Kembangbahu. Satu tersangka lainnya berinisial W kini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pihak kepolisian.
Menariknya, kasus yang semula diduga pembegalan ternyata kasus tersebut berlatar-belakang asmara. Dan yang menjadi dalang ternyata adalah Nurul Qomariyah yang notabenenya merupakan kekasih korban. Nurul Qomariyah menyimpan dendam karena sering disakiti oleh korban.
"Kemudian ia meminta bantuan tiga orang pelaku untuk memberi pelajaran pada korban,” ungkap kata Kapolsek Sukodadi, Iptu Deni Ulang Setiawan didampingi Paur Subbag Humas Polres Lamongan Ipda raksan, kemarin (2/3).
Baca Juga: Pelaku Begal Motor di Jalan Perak Barat Surabaya Dikeroyok Warga
Tiga pelaku itu hanya dimintai tolong oleh Nurul Qomariyah karena sakit hati dengan korban. Selama ini Nurul Qomariyah merasa disakiti terus menerus oleh korban. Salah satunya dia pernah disuntik cairan darah yang dikatakan sebagai virus HIV.
“Siapa yang tidak panas mendengar cerita teman disakiti seperti itu. Kita emosi, akhirnya kita bacok. Jadi tidak ada niat memiliki motor korban. Kita maunya memberi pelajaran kepada korban,” kata Nuril Imam.
Nurul Qomariyah sendiri adalah perempuan yang diakui korban sebagai temannya. Sebelum kejadian, korban diminta untuk mengantar ke suatu tempat. Tapi, dalam perjalanan Nurul Qomariyah menghilang, dan berbuntut kejadian ini.
Baca Juga: Gus Miftah Sebut Melawan Begal Termasuk Jihad
Polisi sendiri mengungkap kasus ini juga berawal dari pemeriksaan Nurul Qomariyah. Setelah hampir enam jam lebih dimintai keterangan, Nurul Qomariyah akhirnya buka mulut kalau kasus penganiayaan itu sebelumnya sudah diskenario.
Seperti diberitakan sebelumnya, Subakir, 42, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Kalitengah dihujani bacokan tiga lelaki tidak dikenal berkendaraan motor di jalan persawahan Dusun Gilik, Desa Sugihrejo, Kecamatan Sukodadi (Kamis 26/2) malam.
Saat itu ketiga pelaku yang mengendarai satu motor membuntuti korban hingga akhirnya memepet dan memaksa korban untuk menyerahkan motor Honda Beat nopol S 4179 MG yang dinaikinya.
Baca Juga: Pasutri di Jombang Kompak Rampas Motor
Tapi korban menolak dan tiba-tiba salah seorang pelaku membacoknya dengan celurit. Korban lari, tapi masih dikejar seorang pelaku yang membacoknya dengan pedang dan sempat ditangkis hingga lengan kanannya terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News