GRESIK (BangsaOnline) - Pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bahan tambang (Smelter) PT Freeport di Gresik dipastikan akan terus dilanjut. Saat ini hanya menunggu izin analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dari Menteri Lingkungan Hidup.
Kepastian itu disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo.
Baca Juga: Pascakebakaran, Presdir PTFI Inspeksi Lokasi Common Gas Cleaning Plant di Smelter Gresik
"Sekarang tinggal menunggu keluarnya izin amdal dari pemerintah pusat, setelah itu segera dilanjutkan prosesnya," ujar Pakde Karwo kepada wartawan, kemarin (2/3).
Pakde menjelaskan, selain di Papua, smelter juga dibangun di Gresik karena dinilai akan mendapatkan keuntungan. Salah satunya fosfat yang bisa dipakai untuk pupuk dan bisa langsung dijual. Untuk itu, Pakde berjanji akan mengawasi secara ketat pembangunan smelter yang sampai saat ini masih menuai pro dan kontra itu.
“Pembangunan smelter di Gresik menggunakan lahan reklamasi dan berada tepat di dekat pelabuhan setempat sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya. Pembangunan pabrik sudah pasti dan tidak mungkin dibatalkan karena menyangkut proyek besar dan berdasarkan fungsi lainnya. Seperti pemanfaatan limbah menjadi bahan baku produksi dan sebagainya,” urai Pakde.
Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih
Demi kelancaran pabrik yang pembangunannya dimulai tahun ini, Pakde akan memastikan tidak ada reaksi negatif dari masyarakat karena lokasinya tidak berdekatan dengan permukiman penduduk.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengaku sangat mendukung pembangunan Smelter di wilayahnya karena fasilitas pendukung telah tersedia, seperti pelabuhan, listrik dan penyediaan air.
Pihaknya meminta agar berkelas internasional yang membuka investasi atau membangun Smelter di Gresik, itu tetap mematuhi peraturan daerah yang telah dibuat mengenai tata ruang dan wilayah.
Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia
"Bila pembangunannya jadi dilakukan di sini, maka hal itu akan mengangkat nama daerah ke tingkat internasional, dan secara tidak langsung juga akan menyerap sumber daya manusia asal daerah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News