MOJOKERTO (BangsaOnline) - Operasi Pasar (OP) beras murah yang digelar Dinas Perindustrian, Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) di depan pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto, Selasa (3/3) sepi peminat. Sejumlah calon pembeli mengaku tidak berminat pada 10.5 ton besar yang ditawarkan karena harganya hampir menyamai harga produk dipasaran.
"Harga dipasaran aja hanya Rp 7.600 - Rp 7.700, hanya selisih Rp 500 rupiah," ujar Siti Qomariyah salah satu pembeli.
Baca Juga: Pesan Wakil Wali Kota Pasuruan saat Operasi Pasar
Menurut Qomariyah, dengan adanya operasi pasar seharusnya harga beras lebih murah dengan dan membantu kaum miskin seperti dirinya.
"Minimal ya (selisih, red) Rp 2000 lah mas, biar terasa membantu kami orang miskin, dan bisa beli kebutuhan lainya," imbuhnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinkoperindag Kota Mojokerto, Indro Tjajono mengatakan beras OP yang dikucurkan mencapai 1,5 ton per hari. Sehingga total, selama seminggu, beras yang dilempar ke pasar mencapai 10,5 ton.
Baca Juga: Operasi Pasar Beras Murah di Kantor Kecamatan Kota Kediri Diserbu Warga
’’Berasnya dikantongi lima kilogram, harganya Rp 7.200 per kilogram. Maksimal tiap warga bisa beli 15 kilogram,’’ paparnya.
Beras yang digunakan OP tersebut adalah beras medium yang dipasaran sekarang ini dijual dengan harga Rp 8 ribu per kilogram. Beras yang berasal dari cadangan pemerintah itu biasanya juga dipakai untuk program raskin (beras miskin).
’’Operasi pasar akan kita lakukan di dua pasar. Yakni Pasar Tanjung Anyar dan Pasar Prajurit Kulon. ’’Operasi pasar kita mulai pukul 07.00 sampai jatahnya habis,’’ bebernya.
Baca Juga: Pj Bupati Pamekasan Tinjau Langsung Turunnya Harga Beras di Pasar
Kemarin, raskin di Kota Mojokerto untuk jatah bulan Januari juga mulai dikucurkan. Hari ini, raskin jatah Februari juga dibagikan. Tiap rumah tangga penerima raskin mendapatkan jatah 15 kilogram tiap bulan. Sehingga dengan dikucurkannya raskin jatah dua bulan itu ketahanan pangan warga juga akan semakin kuat. Karena memiliki cadangan pangan berupa beras 30 kilogram.
Daya beli warga juga dipastikan bakal ikut terkerek. Pasalnya, mulai tahun ini, warga Kota Mojokerto dibebaskan dari uang tebus raskin. Sehingga warga tak perlu mengganti sepeserpun untuk beras raskin yang diterima karena uang tebus warga sudah di tanggung Pemkot. Total jumlah penerima raskin di Kota Mojokerto mencapai 6.705 rumah tangga. Terdiri dari 5.205 rumah tangga ditanggung APBN. Serta 1.500 rumah tangga ditanggung APBD.
’’Sesuai arahan wali kota, raskin harus diberikan by name by adress, tidak boleh diratakan. Dan keluarga yang menerima tidak boleh merokok. Nanti ada petugas dari kelurahan yang ikut mengawal,’’ kata drg Sri Mudjiwati, kepala dinas sosial.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Harga Pangan, Pemkab Ngawi Gelar Operasi Pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News