GRESIK, BANGSAONLINE.com - Meski proyek pembangunan Underpass Randuagung tahap I di Jalan Dr. Wahidin S.H. Kecamatan Kebomas rampung dikerjakan, namun akses jalan nasional tersebut belum dibuka untuk umum usai ditutup sejak April 2020 lalu.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek puluhan miliar rupiah dari APBD Gresik tersebut masih belum membuka akses jalan. Jalan masih tertutup pagar seng yang membentang di dua lajur jalan dari arah Surabaya (timur) dan Lamongan (barat).
Baca Juga: DPUTR Gresik Minta Kontraktor Perbaiki Kerusakan Jalan Penghubung Banjarsari-Kedanyang
Padahal, sebelumnya DPUTR sudah berjanji akan membuka penutup jalan sehingga para pengguna jalan tak lagi melewati jalan alternatif di depan kampus Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Kondisi ini menuai reaksi dari Komisi III DPRD Gresik yang membidangi pembangunan. "Kami minta agar akses Jalan Dr. Wahidin, tepatnya atas proyek underpass dibuka, sebab proyek tahap I sudah rampung, agar pengguna jalan tak melewati jalan alternatif lagi," ucap Ketua Komisi III Asroin Widiana kepada BANGSAONLINE.com.
"Kalau memang pembukaan akses jalan tak mengganggu pelaksanaan pekerjaan underpass tahap II, lebih baik akses jalan dibuka biar memudahkan pengguna jalan," pintanya.
Baca Juga: LPB Sorot Jalan Penghubung Desa Banjarsari-Kedanyang, Baru Diaspal Sudah Retak
Diketahui, pasca proyek Underpass Randuagung tahap I yang menelan APBD 2020 sekira Rp 5 miliar rampung dikerjakan, saat ini proyek dilanjutkan tahap II untuk penyempurnaan. Pagu anggaran proyek underpass tahap II ini juga sekira Rp 5 miliar dan saat ini masih dalam tahap pengerjaan oleh rekanan.
Sebelumnya, Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Gresik Dianita Anggraini pada 24 April lalu menyatakan jalan nasional tersebut akan segera dibuka kembali untuk akses lalu lintas. Namun, saat ini pekerja masih membersihkan akar-akar pohon di kanan kiri jalan nasional di lokasi proyek underpass.
Menurut Dianita, nantinya juga akan dibuatkan marka jalan tengah dan fasilitas penunjang lain untuk akses lalu lintas, baik dari arah barat (Lamongan) maupun arah timur (Surabaya). "Namun demikian, pembukaan kembali akses jalan nasional tersebut masih menunggu izin dari BBJN (Balai Besar Jalan Nasional)," tuturnya.
Baca Juga: Jembatan Tenggor Mandek, Anggota DPRD Gresik: Kadis PU Jangan Mau Didikte Kontraktor, Harus Tegas
Pantauan BANGSAONLINE.com, bahwa marka jalan telah rampung dikerjakan. Jalan tersebut juga sudah bersih dan layak digunakan untuk para pengguna jalan.
Sekadar informasi, proyek Underpass Randuagung tahap I berupa pembangunan terowongan dengan tinggi 4,7 meter dengan lebar 7,2 meter. Dari luas itu, lebar jalan dibuat 5,9 meter dan trotoar 1,5 meter. (hud/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News