SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro melakukan sidak ke sejumlah stasiun pengisian oksigen di Kabupaten Sidoarjo, di antaranya PT Samator Gas Industri Sidoarjo dan PT Aneka Mega Energi, Senin (12/7/2021). Pengecekan ini untuk mengetahui langsung ketersediaan oksigen, karena menjadi salah satu kebutuhan penting bagi pasien Covid-19.
Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro mengimbau masyarakat tak khawatir atau panik berlebihan terhadap informasi yang mengatakan jika saat ini terjadi kelangkaan oksigen. Sebab hasil pengecekan pihaknya, ternyata stok oksigen masih aman.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Terima Bantuan 31 Ton Oksigen Cair dari Petrokimia Gresik dan Satgas BUMN Jatim
"Pihak pengelola juga terus memasok rumah sakit rujukan Covid-19," ujar Kusumo Wahyu Bintoro.
Ia juga mengaku telah berpesan kepada kepada para pelaku industri oksigen mengutamakan kebutuhan oksigen untuk keperluan medis terlebih dahulu daripada industri. Sebab untuk saat ini, stok oksigen untuk para pasien Covid-19 merupakan kebutuhan mendesak.
Kusumo juga mengimbau, masyarakat tidak panic buying dengan melakukan aksi borong tabung oksigen untuk keperluan medis. "Sekali lagi kami jamin ketersediaan oksigen di wilayah Kabupaten Sidoarjo masih aman," lanjutnya.
Baca Juga: Polda Jatim Bongkar Penjualan Tabung Oksigen Palsu Gunakan Tabung Pemadam Api
Pada kesempatan ini, Kapolresta Sidoarjo juga menegaskan tidak segan-segan menindak oknum yang menimbun oksigen atau melakukan permainan bisnis oksigen di luar batas kewajaran.
"Polisi siap menindak tegas bila ada pelanggaran permainan oksigen di tengah situasi pandemi sekarang. Masyarakat juga diminta jangan takut lapor ke polisi, bila ada penimbunan oksigen atau penyalahgunaan di dalamnya," tegasnya.
Baca Juga: Dikunjungi Menteri BUMN, Petrokimia Siap Suplai 23 Ton Oksigen per Hari untuk Penanganan Covid-19
Terakhir, Kusumo meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. "Saat ini sedang dalam masa PPKM darurat, lebih baik masyarakat untuk tetap di rumah saja karena pandemi masih ada," pungkasnya. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News