Korban Bumil Meninggal Saat Perawatan di RS Terus Berjatuhan, Ini Respons DPRD Gresik

Korban Bumil Meninggal Saat Perawatan di RS Terus Berjatuhan, Ini Respons DPRD Gresik Anggota Fraksi Amanat Pembangunan (FAP) DPRD Gresik Faqih Usman. (foto: ist)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Korban ibu hamil (bumil) meninggal yang terus berjatuhan lantaran lambannya penanganan saat perawatan di rumah sakit (RS) yang menjadi rujukan, menuai reaksi dari DPRD .

Anggota Fraksi Amanat Pembangunan (FAP) Faqih Usman, mengatakan bahwa DPRD menyikapi serius persoalan ini agar tidak kembali terjadi korban.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

"Persoalan ini jelas menjadi atensi khusus kami. Makanya, saya akan minta fraksi-fraksi lain dan pimpinan DPRD untuk menyikapi dan cepat mengambil tindakan," ucap Faqih kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (14/7/2021).

Menurut Faqih, hingga saat ini pihaknya telah mendapatkan laporan ada tiga bumil yang meninggal di RS karena lamban dalam penanganan, dengan berbagai alasan. Di antaranya karena RS penuh dengan pasien Covid-19, sehingga pihak RS tak bisa langsung melakukan penanganan atau pertimbangan lain.

Ketiga korban tersebut, ungkap Faqih, yakni dua warga Kecamatan Panceng, masing-masing dari Desa Pantenan yang tengah hamil 5 bulan dan Desa Petung yang tengah hamil 9 bulan. Kemudian, bumil warga Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan dengan kondisi akan melahirkan.

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

"Ini persoalan serius yang harus dicarikan solusi bersama di saat kondisi lonjakan pasien Covid-19 saat ini," jelas Ketua DPD PAN tersebut.

Bahkan menurut Faqih, tak menutup kemungkinan ada kasus yang belum termonitor oleh DPRD. Karena itu, ia meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan langkah konkret untuk menyikapi persoalan ini. Misalnya, dengan memberikan kebijakan kepada puskesmas maupun pustu (puskesmas pembantu) dalam penanganan pasien bumil di saat pandemi Covid-19.

"Setelah kasus ini mencuat, nanti kebijakannya seperti apa. Misal, bumil tersebut saat ke puskesmas diberikan prioritas atau penanganan cepat terlebih tanpa harus menunggu lama-lama. Termasuk saat dirujuk di RS. Sebab, hal ini menyangkut dua nyawa manusia," terangnya.

Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean

"Yang pasti, saya selaku anggota DPRD tak ingin kasus seperti ini kembali terulang," pungkasnya.

Muhammad Bahrul Ghofar, Kepala Desa (Kades) Gredek membenarkan bahwa ada warganya yang merupakan ibu hamil meninggal saat mendapatkan perawatan di RSUD Ibnu Sina, karena kondisinya kritis saat hendak melahirkan.

Sebelumnya, ungkap Ghofar, korban berkali-kali ditolak oleh petugas penerima pasien di sejumlah RS, dengan alasan penuh. Padahal, warganya itu sedang kritis dan akan melahirkan.

Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik

"Kejadian ini menjadi pelajaran berharga. Jangan sampai terulang lagi," katanya.

Oleh karena itu, Ghofar meminta kepada manajemen RS, baik milik pemerintah atau swasta agar menjadikan kasus tersebut sebagai evaluasi agar tak kembali terulang.

"Saya minta RS baik pemerintah maupun swasta melakukan evaluasi. Penanganan bumil harus diberikan skala prioritas. Jangan disamaratakan atau bahkan ditolak," pungkasnya.

Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis

Sementara itu, pihak RSUD Ibnu Sina belum bisa dikonfirmasi terkait kasus meninggalnya bumil saat perawatan tersebut. Humas RSUD Ibnu belum menjawab saat dihubungi wartawan BANGSAONLINE.com. (hud/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO