Dengan Kekompakan, Bupati Gus Yani Yakin Gresik Bisa Keluar Dari Kesulitan Menghadapi Pandemi

Dengan Kekompakan, Bupati Gus Yani Yakin Gresik Bisa Keluar Dari Kesulitan Menghadapi Pandemi Bupati Gus Yani, Wabup Bu Min, beserta pejabat forkopimda saat rapat evaluasi PPKM darurat. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

Pada kesempatan ini, juga mengajak semua OPD, camat, polsek, koramil, kades, dan semua komponen untuk bekerja sama menangani Covid-19. Apalagi jika PPKM darurat diperpanjang. "Kami minta masing-masing OPD bisa kerja sama dalam penangan covid di masa PPKM darurat," pintanya.

Ia meminta masing-masing OPD menyiapkan antisipasi sejak sekarang, seandainya PPKM darurat benar-benar diperpanjang. "Misalnya dinas sosial (dinsos), contoh banyak angkot (angkutan kota) tak bisa kerja dampak PPKM darurat. Apa yang harus dilakukan. Saya sudah berpikir angkot standby di posko darurat untuk antar jemput isoman biar tetap aktivitas," bebernya.

"(Untuk) bagian umum, mobil (yang) tak dipakai kursi yang sudah dilepas buat mobil jenazah," imbuhnya.

Ia juga meminta bagian kesra mengagendakan acara doa bersama memohon kepada Allah SWT agar pandemi cepat usai. "Doa ini juga penting dilakukan dalam menghadapi pandemi. Sebab, kekuatan doa sangat kuat," katanya.

Terkait 4 posko darurat yang sudah didirikan, meminta BPBD agar turut mem-back up. "Di posko-posko itu selain bantuan sembako dan multivitamin untuk isoman dan terdampak PPKM darurat, ambulans, juga disiapkan satgas, call center, dan relawan pemulasaran jenazah. Makanya, jika ada warga isoman meninggal satgas desa bisa panggil minta bantuan posko darurat," tuturnya seraya minta para camat terlibat membantu posko darurat.

Khusus untuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), meminta dana desa (DD) termin 2 dioptimalkan karena masih ada desa yang serapannya rendah. "Kalau desa yang DD-nya tak terserap saya yakin tak mau ngurusi covid," cetusnya.

Bupati juga menyinggung adanya tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Menganti yang menyebut jika tenda darurat yang didirikan untuk perawatan pasien tidak akan terpakai.

"Ada nakes di Puskesmas Menganti yang bilang 'nggak apa apa tenda berdiri, nanti nggak dipakai'. Nakes apa kok ngomong gitu, sudah tak mendirikan tenda, masih ngomong gitu. Tak boleh seperti itu. Kita harus bekerja sama. Kondisi ini berat. Namun InsyaAllah kita bisa keluar dari situasi yang berat ini dengan teamwork yang kuat, kekompakan. Semoga kondisi ini cepat berlalu," pungkasnya.

Sementara Wabup Aminatun Habibah meminta agar konsentrasi penanganan Covid-19 dimulai dari desa. "Saya setuju seperti saat gelombang pertama Covid-19, di desa ada upaya penyekatan untuk menghindari sebaran," jelasnya.

Wabup juga kembali menyinggung adanya ibu hamil yang meninggal karena tak cepat mendapatkan penanganan lantaran RS penuh. "Soal bumil jadi perhatian bersama. Ada ibu dan anak meninggal, kemudian disusul oleh bapaknya meninggal. Dodo (dada) sesak rasanya mendengarnya. Satu generasi hilang, jangan kembali terulang," tegasnya.

Terkait banyaknya nakes yang mengeluh karena beban kerja bertambah berat saat kasus Covid-19 melonjak, wabup mengusulkan agar segera ada rekrutmen. "Saya minta Pak Bupati agar segera rekrut tenaga baru," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO