SURABAYA (BangsaOnline) - DPC PDI-Perjuangan Kota Surabaya menyatakan tidak akan menahan Tri Rismaharini dalam Pilwali Surabaya 2015 apabila yang bersangkutan tidak bersedia mengikuti aturan partai. Pasalnya, wali kota yang diusung oleh PDI-Perjuangan itu, selama menjadi orang nomor satu di Surabaya susah diajak berbicara, apalagi soal kontribusi pada partai.
Ketua Fraksi PDI-Perjuangan di DPRD Kota Surabaya, Sukadar mengatakan, mayoritas PAC sudah meminta pada DPC untuk tidak lagi mengusung Risma, panggilan Tri Rismaharini. Sebab, selama ini tidak ada kontribusi sama sekali terhadap partai.
Baca Juga: Gantikan Juliari Batubara, Wali Kota Risma Siap Dilantik Sebagai Mensos RI Rabu Besok
Mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu tidak pernah bisa untuk diajak berkoordinasi.
“Apa yang didapat dari partai (dari Risma), tidak ada. Kami juga tidak akan mengemis-ngemis ke Risma agar dia mau kami calonkan maju menjadi wali kota,” katanya.
Sukadar menambahkan, dari PAC juga menyatakan bahwa, sebagai partai pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 lalu di Surabaya, sudah waktunya untuk mengusung kader dari internal sendiri.
Baca Juga: Kasus Kembali Meningkat, Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Surabaya Hampir Penuh
Berangkat dari hal tersebut, calon wali kota, tidak akan diberikan pada orang lain diuar partai. PDI-Perjuangan akan tetap mengusung kader sendiri dengan resiko apapun.
“Kami belajar dari pengalaman. Ternyata ketika mengusung calon dari orang diluar partai, tidak ada kontribusi sama sekali,” terangnya.
Lebih jauh Sukadar menegaskan, meski nanti keputusan siapa calon yang diusung merupakan kewenangan penuh dari Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, tapi keputusan itu tidak akan berbeda dengan yang diusulkan DPC. Sebab, DPC merupakan elemen partai yang paling tahu dan memahami peta politik lokal.
Baca Juga: Turun ke Jalan, Risma Kembali Imbau Warga Tak Pergi ke Luar Kota Saat Libur Nataru
“DPP itu tidak akan mengambil sikap atau keputusan yang tidak berangkat dari usulan dibawah (DPC). Nanti, keputusan siapa yang akan kami usung (kader), akan menunggu diadakannya rakercabsus (rapat kerja cabang khusus),” paparnya.
Tanda-tanda Risma tidak diusung PDI-Perjuangan dalam Pilwali ini sudah mulai nampak. Pada acara Konferensi Cabang (Konfercab) PDI-Perjuangan Kota Surabaya pada 9-10 Maret 2015 yang digelar di Hotel Utami Juanda Sidoarjo, Risma tidak diundang.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) tidak diundang lantaran dianggap bukan kader maupun pengurus struktural partai.
Baca Juga: Serius Tangani Covid-19, Wali Kota Risma Terima Penghargaan dari HAKLI
“Acara konfercab ini kan hanya untuk pengurus partai, orang diluar partai (Risma) itu bukan pengurus,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono memastikan bakal ada figur baru dalam calon yang akan diusung partainya dalam Pilwali. Menurutnya, dalam catatan sejarah, dalam setiap Pilkada, calon yang diusung partai berlambang kepala banteng moncong putih ini selalu ada yang baru.
Dari arus bawah ada yang menginginkan Ketua DPC Surabaya, Wisnu Sakti Buana yang maju menjadi cawali.
Baca Juga: Angkat Judul "Sosok Pejuang Arek Suroboyo ala Residen Sudirman" Wartawan HARIAN BANGSA Gondol Juara
“Saat ini titik perhatian kami mengenai figur calon, dia harus mengupayakan pemberdaayan manusia dan ekonomi lokal. Ini karena kita menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News