KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sejumlah mahasiswa IAIN Kediri melakukan aksi demo di halaman rektorat, Jumat (27/8). Salah satu tuntutan mahasiswa dalam demo tersebut, meminta agar dosen yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi dipecat.
Demo mahasiswa itu sempat diwarnai aksi bakar ban dan aksi saling dorong dengan petugas keamanan kampus.
BACA JUGA:
- Aksi Simpatik Polisi di Kota Kediri Selama Arus Mudik: Mulai Bantu Dorong Mobil hingga Bantu Isi BBM
- Halal Bihalal dengan Jajaran Pemkot Kediri, Pj Zanariah Ungkap soal Aturan WFH
- Musim Hujan, Setidaknya Terdapat Tiga Titik Terjadi Longsor di Lereng Wilis Kediri
- Pantau Pospam Mudik Lebaran di Simpang Empat Mengkreng Kediri, Bupati Dhito Siapkan ATCS
Awalnya, para mahasiswa menggelar orasi di depan gedung rektorat dan meminta pihak rektorat menemui mereka. Namun permintaan tersebut tidak dituruti oleh pihak rektorat.
Karena tidak ada respons, para mahasiswa memaksa untuk masuk ke dalam kantor rektorat, namun dihalang-halangi petugas keamanan kampus.
Aksi demo yang semula berjalan damai berubah anarkis. Mahasiswa terus merangsek ke depan pintu masuk gedung yang sedang dijaga petugas keamanan kampus. Sehingga sempat terjadi aksi saling dorong.
"Aksi ini sesuai prosedur Pak. Kita minta ditemui oleh Rektor. Tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan. Bapak ikut melindungi penjahat seksual," teriak Kholifah Putri, korlap aksi.