>>> Rubrik ini menjawab pertanyaan soal Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan pembimbing Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A.. Kirim WA ke 081357919060, atau email ke bangsa2000@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama dan alamat. <<<
Pertanyaan:
Baca Juga: Saya Dilamar Laki-Laki yang Statusnya Pernah Adik, Keluarga Melarang, Bagaimana Kiai?
Asssalamualaikum Wr. Wb. Kiai Said yang saya muliakan, saya dan istri sama-sama berumur 45 tahun. Saya ingin mengkonsultasikan problem rumah tangga saya yang terjadi sejak dua tahun terakhir ini. Ketika pandemi Covid mulai melanda, istri saya sering sekit-sakitan dan temperamennya menjadi berubah.
Walaupun saya tanya baik-baik, jawabannya selalu tidak mengenakkan. Perubahan semakin menjadi ketika saya di-PHK dari tempat kerja. Demikian juga ketika menjadi sopir travel, dan sepi order, istri kian menjadi-jadi. Lebih-lebih ketika semua usaha saya gagal, dan akhirnya saya nganggur.
Ketika saya tanya, dia tidak mau menjawab. Istri juga sudah tidak mau melayani kebutuhuan biologis saya. Tidur pun bersama anak-anak. Padahal salat lima waktunya selalu tepat waktu. Bahkan juga salat tahajud. Puasa Senin dan Kamis tidak pernah absen. Tetapi sama suami kok seperti itu saat kondisi saya sangat sulit sekali.
Baca Juga: Istri Tak Penuhi Kebutuhan Biologis, Saya Onani, Berdosakah Saya?
Mohon bimbingannya Kiai. (Didik Krisbiyanto - Padang)
Jawaban:
Waalaikummussalam Wr.Wb. Pak Didik yang saya hormati, saya turut prihatin dengan kondisi bapak. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kehidupan Bapak secara ekonomi bisa kembali normal. Dan semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua.
Baca Juga: Rencana Nikah Tak Direstui karena Weton Wanita Lebih Besar dan Masih Satu Buyut
Saya dapat memahami kerisauan yang bapak alami. Kehidupan rumah tangga dalam usia yang masing-masing 45 tahun secara kejiwaan memang berada kondisi rawan. Ada unsur kejenuhan dalam berinteraksi. Itu alami, tak perlu dirisaukan berlebihan. Bapak, untuk sementara "harus super tabah" menghadapi perubahan perilaku istri. Tampakkanlah perhatian bapak, walaupun dia tak memperdulikannya. Jika ada waktu senggang.... berbicaralah dengan penuh sopan dan hormat, agar dia bisa menyampaikan unek-unek yang ada di hatinya. Begitu juga bapak sedapat mungkin bisa pada istri. Carilah waktu yang tepat untuk saling curhat.
Kondisi labil yang istri alami itu, insya Allah tak berjalan lama. Itu bawaan usia dan kondisi ekonomi yang sedang terganggu. Jika bapak tabah dan telaten dengan tidak menghadapinya dengan teknik kasar dan kemarahan, insya Allah istri akan luluh di pangkuan bapak dengan kebahagiaan. Insya Allah anak-anak juga akan ikut merasa bahagia. Cari waktu dan momen yang tepat untuk saling curhat. Buatlah teknik dan ragam variasi "berhubungan" yang saling memberi kepuasan.
Untuk awal nyapa (dalam kondisi istri sedang sewot), sering-seringlah bapak berucap zikir tanpa suara berulang-ulang dan baca surat Surah Taha, Ayat 39:
Baca Juga: Hati-Hati! Seorang Ayah Tak Bisa Jadi Wali Nikah jika Anak Gadisnya Hasil Zina, Lahir di Luar Nikah
Artinya: "dan Aku telah tanamkan dari kemurahanKu perasaan kasih sayang orang terhadapmu; dan supaya engkau dibela dan dipelihara dengan pengawasanKu."
Selamat mencoba! Semoga bapak, ibu dan anak-anak segera melewati cobaan hidup ini. Selanjutnya keluarga bapak selalu bahagia, dan mampu memberi kebahagiaan kepada oang lain. Wallahu a'lam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News