PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Realisasi program bantuan jamban yang digulirkan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Pasuruan bagi masyarakat miskin yang belum memiliki WC, masih tersendat.
Dari total 830 unit material jamban yang dialokasikan, baru terbangun 400 unit. Sedangkan sisanya masih dalam tahap proses pengadaan barang oleh pihak penyedia jasa.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Menurut keterangan Kepala Disperkim Kabupaten Pasuruan Ir Hari Aprianto, anggaran untuk program bantuan jamban tahun ini telah dialokasikan sebesar Rp 1,4 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan 830 unit jamban. Nantinya, masing-masing penerima bantuan akan mendapatkan kisaran Rp 1,7 juta dalam bentuk material. Selain kloset, juga semen, bata merah, dan pasir.
"Untuk harga ongkos kerja dibiayai dari anggaran APBDes masing-masing desa," jelasnya
Ia menargetkan program tersebut bisa rampung tahun ini. Bulan Oktober nanti, pihaknya akan melakukan dropping material tahap kedua untuk 430 penerima. "Saat ini masih dalam proses pengadaan barang," katanya.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Adapun tujuan program tersebut adalah mengurangi kebiasaan buruk masyarakat yang masih buang air besar sembarangan, seperti di saluran irigasi.
Diketahui, Pemkab Pasuruan telah menggulirkan jamban gratis sejak tahun 2019 bagi 3.000 KK, dan di tahun 2020 jumlah penerima bantuan dinaikkan sebanyak 4.500 KK. Tapi program tersebut mengalami pengurangan pada tahun 2021 menjadi 830 KK lantaran ada refocusing anggaran. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News