BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Penyebab meninggalnya Ivan Septiawan, warga Desa Kelayan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, yang jasadnya ditemukan di Jalan Klobungan Senin (3/10) kemarin, masih misterius.
Ini setelah adanya postingan salah satu netizen di grup media sosial Facebook, yang menyebut bahwa korban bukan meninggal akibat pembunuhan, melainkan karena kecelakan lalu lintas.
Baca Juga: Sidang Kasus Penggelapan Oknum THL Disdag Bangkalan, Kuasa Hukum Terdakwa Sangkal Dakwaan JPU
Postingan itu dibuat oleh akun Fadhur Rosi, Senin (4/10/2021), sekira pukul 17.00 WIB. Dalam postingannya Fadhur Rosi menulis: "... Bahwa kejadian tadi pagi di klobungan yg mengakibatkan saudara IVAN asal desa socah meninggal dunia BUKAN di akibatkan penganiayaan. Korban menginggal karena LAKA LANTAS dg warga gilih anyar kamal,".
Bahkan, menurutnya, hari ini Polres Bangkalan akan menggelar rilis pers terkait kasus tersebut.
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi
Terkait postingan tersebut, Tosin, paman korban tidak terima keponakannya dikatakan meninggal akibat kecelakan lalu lintas. Sebab, ia menyaksikan sendiri terdapat luka bekas sabetan benda tajam di tubuh Ivan Septiawan saat jenazah masih di tempat kejadian perkara (TKP).
"Jika akibat kecelakan, seharusnya luka almarum tidak tunggal. Dan dalam lukanya, biasanya kalau kecelakaan ada memar atau ada yang patah, namun (luka) almarhum hanya di punggung saja. Ini satu lukanya atau tunggal seperti yang beredar saat ini. Oleh sebab itu, keluarga tidak terima kalau almarhum dikatakan meninggal akibat kecelakan," ujarnya saat ditemui wartawan di rumahnya, Desa Keleyan, Kecamatan Socah.
Ia menegaskan, bahwa keluarga meyakini Ivan merupakan korban pembacokan. "Kalau kecelakan pasti ada robek, lukanya bukan satu, ada memar dan lainnya," cetusnya.
Baca Juga: Dewan hingga Akademisi Desak Polisi Jerat Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan dengan Hukuman Mati
Selain itu, lanjut Tosin, pihaknya mengaku sempat meminta bantuan kepada polisi saat di kamar jenazah, untuk mengurus jasa asuransi kecelakaan. "Namun jawaban petugas polisi yang ada di kamar jenazah tidak bisa, karena (ada luka) akibat sabetan benda tajam," kata Tosin.
Karena itu, ia berharap pihak kepolisian segera dapat menangkap pelaku.
Baca Juga: Netizen Telusuri Medsos Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan
Sementara itu, Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Abdul Aziz Sholahuddin saat ditemui oleh media di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (5/10) siang, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Ditanya tujuan kedatangannya di TKP, Aziz mengatakan dalam rangka cek TKP. "Nanti yang akan berbicara kapolres, kami cek TKP, belum ada olah TKP," jawabnya.
Sedangkan Kapolres Bangkalan AKBP Alith Alirano yang turut datang ke TKP, tidak banyak bicara saat dikonfirmasi wartawan. Ia meminta media bersabar menunggu hasil penyelidikan. "Tunggu sampai ada kejelasan atau lurus terlebih dahulu," singkatnya. (uzi/rev)
Baca Juga: UTM Kawal Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswi Fakultas Pertanian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News