Wali Kota Kediri Paparkan Inovasi Emas Saat Penjurian Top 30 Kovablik Jatim 2021

Wali Kota Kediri Paparkan Inovasi Emas Saat Penjurian Top 30 Kovablik Jatim 2021 Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar (kanan), saat memaparkan inovasi program English Massive di hadapan dewan juri secara virtual. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com , , memaparkan inovasi English Massive (Emas) di hadapan dewan juri secara virtual, Jumat (8/10). Program yang digagas oleh itu menjadi salah satu nominator Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur 2021.

Wali Kota Abu Bakar mengatakan bahwa program yang telah berjalan 6 tahun di Kota Kediri itu memberikan dampak positif di berbagai aspek. Khususnya meningkatkan kemampuan anak-anak dalam berbahasa Inggris .

“Program ini awalnya dari usulan masyarakat. Setelah program ini berjalan, banyak sekali dampak positif yang diperoleh masyarakat. Sekarang anak-anak di Kota Kediri sudah jago berbahasa Inggris,” ujarnya.

Ia menuturkan, keberlanjutan program emas sangat penting guna memastikan manfaat yang dapat dirasakan dan berdampak jangka panjang bagi masyarakat Kota Kediri. 

“Program ini bagus untuk membantu menaikkan kualitas sumber daya manusia di Kota Kediri. Nantinya, anak-anak di Kota Kediri bisa bersaing karena mereka menguasai Bahasa Inggris. Kita buat strategi-strategi untuk keberlanjutan program ini,” tuturnya.

Strategi itu, yakni berkoordinasi dengan stakeholder terkait, penganggaran sarana dan prasarana melalui Prodamas Plus, workshop regular, serta kerja sama dan partnership. Menurutnya, program emas juga menginspirasi terbentuknya program Qur'an Massive di Kota Kediri.

Dalam kesempatan ini, ia juga merinci dampak positif program emas bagi beberapa aspek di Kota Kediri, yakni peningkatan nilai pelajaran Bahasa Inggris di sekolah dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya skill berbahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional. Program tersebut juga menjadi objek penelitian bagi civitas akademika dari beberapa institusi perguruan tinggi.

Kemudian, terciptanya kelompok-kelompok pembelajar berbasis komunitas sehingga mendukung upaya pemerintah dalam penciptaan life long learners, dan tumbuhnya semangat warga untuk mengadakan kompetisi berbahasa Inggris di Kota Kediri. Pada aspek ekonomi, warga dapat memangkas variabel biaya untuk mengikutkan putra-putrinya kursus Bahasa Inggris. 

Ia berujar, program emas turut memperkuat keterikatan dan sifat kolektif dalam masyarakat sehingga mendukung tumbuhnya social cohesion. Program tersebut juga menumbuhkan kesadaran bahwa belajar Bahasa Inggris bisa dilakukan dengan metode menyenangkan. 

Sementara itu, sejumlah dewan juri mengapresiasi paparan inovasi program yang disampaikan oleh . Salah satunya disampaikan oleh Ketua Tim Juri, Guru Besar FISIP Unair, Jusuf Irianto. 

“Emas ini inovasi yang berbeda dari daerah-daerah lain yang kami nilai. Ada keunikan tersendiri dan ada local wisdom di sini. Ini menarik karena menjulang tinggi dengan penguasaan bahasa inggris yang menjadi bahasa internasional,” kata Yusuf. 

Selain Jusuf Irianto,  memaparkan inovasi emas di hadapan dewan juri yang terdiri dari Kepala Ombudsman RI Perwakilan , Agus Muttaqin; Direktur The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi, Rohman Budijanto; Advisor Program Transformasi-GIZ Wilayah , Redhi Setiadhi; Anggota GIZ Wilayah , Dina Limanto; dan Responsive Governance Kompak East Java, Didik Purwondanu. (uji/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO