LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan bersama jajaran TNI-Polri meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan terhadap potensi berbagai jenis bencana hidrometeorologi pada musim penghujan tahun ini.
Berdasarkan data BMKG, musim hujan saat ini mengalami peningkatan intensitas curah hujan karena fenomena anomali cuaca, dengan ditandai munculnya la nina yang dapat memicu peningkatan curah hujan hingga 20 sampai 70 persen.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Hari ini Senin, 23 Desember 2024: Jam 4 Sore Diperkirakan Hujan Ringan
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengerahkan semua unsur aparat untuk melakukan sejumlah langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin puting beliung hingga badai tropis lainnya. Ia menuturkan, intensitas bencana alam hidrometeorologi yang masih terus terjadi dan ada kecenderungan meningkat eskalasinya karena dipengaruhi perubahan iklim global.
“Melihat besarnya ancaman bencana alam hidrometeorologi tersebut, kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan, terlebih saat ini akan memasuki musim penghujan. Di mana berdasarkan data dari BMKG wilayah Jawa Timur, musim penghujan sebagian besar akan terjadi pada bulan November, dan puncaknya akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari tahun 2022,” ujarnya, Senin (25/10).
Menyikapi besarnya potensi bencana yang terjadi, Bupati Lamongan meninjau langsung persiapan yang dibutuhkan oleh badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), mulai dari kesiapan sumber daya manusia (SDM), pengecekan secara detail sarana dan prasarana, hingga kondisi transportasi yang akan digunakan untuk memberi pelayanan serta perlindungan kepada masyarakat agar terhindar dari risiko bencana.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
“Kita bersama siap siaga menghadapi bencana alam, serta memberikan bantuan secara optimal kepada masyarakat yang tidak bisa dihindari terdampak bencana. Dan tentunya semua harus sudah disesuaikan dengan protokol kesehatan, sehingga diharapkan nantinya dalam penanganan bencana alam tidak memunculkan klaster baru dalam penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Arahan tersebut disampaikan Bupati Lamongan saat memimpin apel gelar pasukan dan peralatan dalam rangka antisipasi menghadapi bencana alam tahun 2021 di Alun-Alun Kabupaten Lamongan. Selain Yuhronur, hadir pula Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono, dan Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana. (qom/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News