KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Puluhan tukang becak di Kota Mojokerto mendapatkan sosialisasi ketentuan di bidang cukai rokok, sebagai salah satu langkah antisipasi maraknya peredaran rokok ilegal, Senin (8/11/2021).
Para tukang becak itu dibekali informasi seputar definisi rokok ilegal, ciri-ciri rokok ilegal, konsekuensi hukum bagi produsen, pemasok, hingga pedagang rokok ilegal, serta kontribusi cukai rokok bagi kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Pj Ali Kuncoro dan Ketua DPRD Kota Mojokerto Tinjau Logistik KPU Jelang Pilkada Serentak 2024
Acara yang dibuka langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari itu menghadirkan narasumber dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean, Sidoarjo, Tita Puspita Lundiana.
Bertempat di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Choirul Anwar, mengingatkan pentingnya cukai rokok bagi masyarakat, salah satunya membayar biaya jaminan kesehatan gratis bagi seluruh warga Kota Mojokerto.
"Begitu besarnya kontribusi cukai rokok bagi masyarakat ini. Maka jika banyak peredaran rokok ilegal, tentu ini akan mengurangi hak masyarakat. Yang harusnya uang dari cukai rokok bisa dipakai membayar jaminan kesehatan jadi tidak bisa terbayar. Ini kan merugikan masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bersinergi dalam pemberantasan rokok ilegal, khususnya di Kota Mojokerto.
"Oleh karena itu mari bersama-sama kita awasi dan laporkan jika menemukan peredaran rokok ilegal di sekitar kita," ajaknya.
Senada dengan wali kota, Kepala Dinsos P3A Kota Mojokerto Choirul Anwar menuturkan, perlu adanya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam upaya menggempur rokok ilegal, termasuk di dalamnya para tukang becak.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
"Hal ini tentu sangat membantu jika kita bergerak bersama, mengingat tukang becak ini pengonsumsi rokok dengan jumlah cukup banyak di Kota Mojokerto," pungkasnya. (ana/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News