
LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengatakan bahwa masih ada 10 orang warga Dusun Curahkobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang belum dievakuasi. Ia menyebutkan, medan yang sulit ditempuh merupakan salah satu faktor terkait hal tersebut.
"Sepuluh orang masih belum bisa dievakuasi karena lokasinya agak sulit, mobil tidak masuk lokasi karena lumpur sampai lutut kaki," ujarnya saat konferensi pers bersama BNPB Pusat, Sabtu (4/12) malam.
Baca Juga: Banjir Lahar Gunung Semeru Satu Dusun Terisolasi di Lumajang
Indah bersyukur, proses evakuasi dibantu komunitas Jeep. Sampai saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan.
Sudah ada 300 warga Curahkobokan yang mengungsi di Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Ia berujar, kondisi rumah warga di wilayah tersebut hampir keseluruhan sudah rusak akibat Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.
"Hampir semua rumah hacur di Curah kobokan, sebagian besar mengungsi di Balai Desa Penanggal," imbuhnya.
Baca Juga: Sambut HUT SMAN 1 Pronojiwo Lumajang, Para Siswa Gelar Baksos: Kerja Bakti hingga Salurkan Santunan
Ia memaparkan, kondisi bencana saat ini berbeda dengan tahun lalu. Bencana kali ini lebih berdampak, posko darurat tidak lagi dibangun di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, untuk menghindari dampak yang lebih besar. Posko Kamar Kajang hanya difungsikan sebagai dapur umum Dinas Sosial Lumajang. (ron/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News