Bawaslu Tuban Paparkan Evaluasi Kinerja Pengawasan Pascapilkada

Bawaslu Tuban Paparkan Evaluasi Kinerja Pengawasan Pascapilkada Suasana ketika Bawaslu Tuban memaparkan evaluasi kinerja pengawasan pascapilkada.

TUBAN, BANGSAONLINE.com melalui Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan antarlembaga, M Arifin, melakukan evaluasi kinerja pengawasan pascapelaksanaan pilkada.

Arifin juga memaparkan sejumlah agenda yang dilakukan selama tidak melangsungkan tahapan pemilihan, seperti terus berkoordinasi dengan alumni kader partisipatif, dan sekolah kader pengawasan partisipatif (SKPP), hingga pengawasan data pemilih berkelanjutan.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Tinjau Langsung Rekapitulasi Hasil Hitung Suara Pilkada Tingkat Provinsi

"Sejumlah agenda terus dilakukan , khususnya terkait pemutakhiran data pemilih berkelanjutan," ujarnya, Senin (6/12).

"Setiap bulan kita terus memantau pemutakhiran data pemilih berkelanjutan yang dilakukan ," tuturnya.

Selain program itu, juga melaksanakan berbagai kegiatan untuk penguatan kelembagaan, mulai dari koordinasi dengan sekolah MA AL-Falah Bangilan, pendidikan pengawas partisipatif di Unirow, pembinaan bersama dengan pemantau pemilu dan alumni SKPP Bawaslu, serta berkoordinasi dan evaluasi dengan awak media.

Baca Juga: KPU Sidoarjo Rampungkan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilkada 2024

Ia berterima kasih atas partisipasi media dalam mengawal berbagai pesta demokrasi yang ada di Kabupaten Tuban. Arifin berharap, bawaslu bisa terus bekerja sama dengan media untuk pelaksanaan pemilu atau pilkada nantinya.

“Media merupakan mitra strategis kami dalam proses pengawasan ,” kata Arifin.

Sementara itu, Komisioner , Moh Nurokhib, memaparkan sejumlah kinerja yang dilakukan dalam melaksanakan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan yang merupakan salah satu program dari KPU.

Baca Juga: TPP Bidang Hukum Khofifah-Emil Apresiasi Laporan KIPP soal Pelanggaran Pilkada di Surabaya

Untuk Bulan November 2021, data pemilih berkelanjutan (DPB) di Kabupaten Tuban mengalami kenaikan menjadi 942.644 pemilih, dibandingkan DPT 2020 sebanyak 942.519 pemilih.

"Kenaikan ini disebabkan banyaknya temuan jumlah pemilih baru yang lebih banyak dibanding dengan pemilih yang tidak memenuhi syarat," kata Nurokhib. (gun/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO