Diakui Khofifah, pihaknya juga menyampaikan keinginannya untuk mendirikan pendidikan tinggi vokasi di Tuban sesuai dengan kebutuhan industri di daerah tersebut. Apalagi, 4 tahun ke depan Pertamina Rosneft sudah bisa beroperasi.
"Tadi saya sampaikan ke Pak Rektor dan Pak Warek 2 ada kebutuhan pendidikan vokasi di Tuban. Sekarang yang disiapkan di Magetan. Tentu Magetan juga butuh, pun Tuban juga demikian. Karena penguatan TPPI dan 4 tahun ke depan insya Allah Pertamina Rosneft sudah beroperasi maka pendidikan vokasi adalah kebutuhan yang sangat mendesak untuk wilayah Tuban," jelasnya.
Karenanya, imbuh Khofifah banyak hal yang perlu dilakukan terkait koordinasi, pelaksanaan teknis dan hal-hal lainnya yang lebih terukur dengan Unesa.
Rektor Unesa Prof Nur Hasan menjabarkan, ada beberapa bidang yang akan difokuskan dalam kerja sama ini. Di antaranya pada bidang pendidikan yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Kemudian dalam penerimaan mahasiswa baru (PMB), Unesa memberikan kuota 25 persen untuk lulusan SMK di Jawa Timur dan beasiswa khusus untuk siswa berprestasi. Selanjutnya, magang mahasiswa atau calon guru di lembaga SMK.
"Kami juga memfasilitasi adanya pelatihan dan pengembangan bagi guru dan tenaga kependidikan termasuk pengawas sekolah," urai Prof Nur Hasan
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menambahkan, adanya kerja sama itu merupakan bentuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Sebanyak 837 lembaga dengan rincian 296 SMK negeri dan 541 SMK swasta di Jatim itu akan menjalin kerja sama dengan empat fakultas di UNESA. Di antaranya, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Bahasa dan Seni, serta Fakultas Vokasi.
"Saat ini masing-masing SMK menjalin kerja sama dengan satu fakultas. Untuk tahap selanjutnya akan menyesuaikan dengan linieritas kompetensi keahlian dan fakultas di Unesa," tandas Wahid. (dev/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News