KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Rendi Pradita (33), warga Dusun Tegalarum Desa Langenharjo Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, tega mencekik leher istrinya. Ia juga membakar rumahnya sendiri. Hal ini dilakukan lantaran Rendi curiga istrinya mempunyai PIL (pria idaman lain).
Peristiwa ini dilaporkan Imroatul Masliamah (32), istri Rendi Pradita, ke Polsek Pare pada Kamis (30/12) lalu pukul 22.30 WIB. Sedangkan dugaan penganiayaan itu terjadi sekira pukul 20.00 WIB di Jl. Langkat Dusun Singgahan Desa Pelem Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Kapolsek Pare, AKP I Nyoman Sugita, menjelaskan kejadian itu bermula saat korban Imroatul Masliamah pulang dari smoothing rambut sekira pukul 18.00 WIB. Setelah itu, korban mencuci pakaian dan sempat membuatkan suaminya kopi.
Usai membuat kopi, terlapor (Rendi Pradita) yang saat itu sedang minum minuman keras (miras) mengajak Imroatul berhubungan badan. Usai menyetubuhi istrinya, Rendi kembali minum miras, dan mengatakan dirinya nanti ingin berhubungan badan lagi.
Menanggapi keinginan suaminya, Imroatul menjawab, “Kowe neng warungo sek” (kamu ke warung dulu).
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Mendapat jawaban tersebut, Rendi malah curiga istrinya mempunyai laki-laki lain. Ia lalu minta handphone istrinya, tapi Imroatul tak mau memberikan. Rendi kalap. Ia merebut handphone istrinya itu kemudian dibanting sampai pecah.
Rendi kemudian mendorong dan mencekik leher istrinya dengan tangan kanan. Imroatul melawan. Ia mendorong suaminya.
Lepas dari dari suaminya, Imroatul masuk ke dalam kamar. Setelah itu, Rendi minta buku nikah dan minta cerai. Tetapi Imroatul diam saja.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Karena ketakutan, Imroatul berteriak minta tolong. Akhirnya, Brahim, ayahnya, datang untuk menolong Imroatul.
"Tetapi ayah pelapor ini juga didorong dan dicekik oleh RP (Rendi Pradita). Kemudian pelapor menyuruh ayahnya pergi. setelah itu saudara RP merusak rumah dengan cara menendang pintu rumah, kulkas, lemari, dan membanting barang-barang yang ada di rumah seperti galon dan piring-piring," terang Nyoman, Jumat (31/12).
Usai suaminya pergi, Imroatul langsung lari ke rumah orang tuanya. Namun, ia sempat melihat suaminya mengambil bensin dari sepeda motor Yamaha Mio. Selang beberapa menit, keluar asap dari dalam rumah. Ternyata rumah itu terbakar.
Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja
Melihat kejadian itu, Imroatul langsung lari minta bantuan warga atau tetangga. Imroatul kembali lagi ke rumah yang terbakar untuk mengambil anaknya, tetapi Rendi bilang anaknya sudah ditaruh di rumah orang tuanya.
"Rendi bilang ke istrinya, bahwa ia ke sini tidak orang saja. Maka ketika pergi dari sini (rumah) ya dirusak dan dibakar," tutur kapolsek menceritakan pengakuan Imroatul saat melapor.
Akibat perbuatan Rendi, rumah tersebut mengalami kerusakan di bagian atap dan genteng. Bahkan barang-barang milik Imroatul seperti pakaian, uang, dan perhiasan emas juga terbakar.
Baca Juga: Terungkap Motif Sesungguhnya Keluarga yang Dibunuh di Ngancar Kediri
"Sehingga pelapor mengalami kerugian kurang lebih 30.000.000,-. Kemudian pelapor melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pare. Dan sampai saat ini, kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini," pungkas I Nyoman Sugita. (uji)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News