SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ekonomi mulai berangsur membaik setelah sempat digempur pandemi Covid-19. Perbaikan ekonomi ini juga dirasakan Owner SS Mobil 21, Sugeng Sumarso, karena penjualan mobil bekas miliknya mulai merangkak naik.
"Tahun kemarin ada kenaikan 20 persen dibanding 2020 saat tahun pertama pandemi. Sekarang sudah mulai terbiasa masyarakat dengan new normal, jadi harapan saya tahun ini bisa naik lagi 10 persen penjualan kami," ujarnya, Kamis (20/1).
Baca Juga: Habiskan Stok Jelang Lebaran 2023, Toyota Gelar Ramadan Expo di Pakuwon Mall Surabaya
Ia pun berharap, tahun ini penjualan mobil bekas meningkat 30 persen dibandingkan tahun lalu. Sebab, kondisi pasar sudah kondusif dan harga mobil baru sudah tinggi.
"Jadi kalau mobil baru harganya mahal, imbasnya ke kita. Mereka jadi memilih mobil bekas," tuturnya.
Sugeng mengakui, saat ini banyak masyarakat yang memilih pembelian tunai dan hampir 80 persen jika dibandingkan dengan pembelian kredit. Pasalnya, pembelian kredit kini sedikit ketat dan pihak leasing juga selektif. Tentunya karena kondisi perekonomian masih belum stabil.
Baca Juga: Soal Biaya dan Denda Penitipan BPKB, FIF Bangkalan: Sudah Diinformasikan saat Pengajuan Kontrak
"Kalau ditanya kendaraan apa yang paling banyak peminatnya, tentunya kendaraan 7 seat atau mobil keluarga. Baru urutan kedua adalah pikap. Oiya, produknya Tata Motor juga ada di kita yang pikap. Kontribusinya urutan pertama, karena kita juga ada bengkel dan suku cadang juga," paparnya.
Total unit yang ada di SS Mobil 21 kini ada ratusan, di Golden City Mall ada 50-an unit, sementara di cabang Maspion Square ada 20-an unit dan di cabang Kletek ada 30-an unit. Menurut dia, setiap lokasi memiliki segmen pasar yang berbeda-beda. (diy/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News