PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Desakan penundaan pendirian SMAN 1 Taruna Madani di SMAN 1 Bangil, Kabupaten Pasuruan terus bermunculan. Tak hanya dari kalangan alumni maupun masyarakat wilayah Kecamatan Bangil ,tapi juga dari kalangan legislatif provinsi.
Hal tersebut terungkap saat dilaksanakan forum grup diskusi yang difasilitasi salah satu media lokal pada Jum’at siang kemarin guna mencari masukan dari berbagai pihak. Termasuk dari kalangan parlemen ,seperti yang disampaikan oleh Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jatim, Eddy Paripurna.
Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ
Dirinya mendorong agar pelaksanaan SMAN 1 Taruna Madani seyogyanya tidak ditempatkan di SMAN 1 Bangil. Tapi mencari lokasi baru dan tidak menggabung dengan di satu lokasi yakni SMAN 1 Bangil. Pasalnya bila ini diterapkan, maka ada beberapa dampak yang ditimbulkan yakni adanya pengurangan kuota, juga dampak sosial yang akan ditimbulkan.
"Pastinya akan ada dampaknya, mulai berkurangnya kuota penerimaan siswa sehingga mengurangi kesempatan pelajar di wilayah Bangil. Juga ada kesenjangan sosial antara Taruna Madani dengan reguler," terang politisi dari Pandaan ini.
Eddy menambahkan, SMAN 1 Bangil merupakan satu-satunya SMA negeri yang ada di Bangil yang menjadi jujukan orang tua murid wilayah Bangil dan sekitarnya. Seperti Kecamatan Kraton, Rembang, Gempol, dan Beji, untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang sekolah lanjutan yakni SMA.
Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Optimis Sinergi Eksekutif-Legislatif Wujudkan Jatim Lebih Maju dan Sejahtera
Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim Anwar Saddad yang turut dalam diskusi secara daring menilai bahwa pendirian SMAN 1 Taruna Madani merupakan gagas bagus untuk mencetak siswa yang berdisiplin, wawasan kebangsaan dan unggul. Sehingga, lulusan Taruna Madani bisa menjadi pemimpin di masa mendatang.
Namun persoalannya, rencana yang bagus tersebut tidak dibarengi dengan sosialisasi yang menyeluruh dengan melibatkan semua stakeholder untuk melakukan kajian evaluasi. Maka tak heran bila sekarang banyak masyarakat yang menentang. Bukan karena pendiriannya di wilayah Bangil, tapi karena Taruna Madani memanfaatkan gedung di SMAN 1 Bangil.
"Kami bangga bisa ada Taruna Madani di Bangil. Tapi, penempatannya yang ada di SMAN 1 Bangil perlu dievaluasi. Mungkin sambil menunggu pembangunan atau mencari tempat lain, bisa sementara dompleng di pondok misalnya," terangnya.
Baca Juga: Mengintip Harta Kekayaan Harisandi Savari, Anggota DPRD Jatim dari PKS, Tembus Rp9,8 Miliar
Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Rusdi Sutejo menyarankan perubahan SMAN 1 Bangil menjadi SMAN Taruna Madani ditunda terlebih dahulu, sambil mendengarkan keluhan serta masuk mayarakat maupun pihak-pihak terkait.
Ia berharap program pemprov yang bagus untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut, justru mendapat penolakan sosial.
“Kita sarankan untuk pendirian SMAN Taruna Madani didirikan di tempat lain, karena ada kekhawatiran dari masyarat miskin, kesempatan mengenyam pendidikan hilang,“ jelasnya. (bib/par/ian)
Baca Juga: HUT ke-79, Kodim 0819 Pasuruan Gelar Lomba PBB Piala Panglima TNI Tingkat Pelajar se-Pasuruan Raya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News