KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pertandingan babak 32 besar Grup W Liga 3 Nasional yang mempertemukan persedikab-kediri" rel="tag">Persedikab Kediri vs Maluku FC di Stadion Brawijaya Kota Kediri berakhir ricuh, Kamis (17/2).
Kericuhan terjadi di tambahan waktu babak kedua usai Persedikab mencetak gol yang membuat kedudukan menjadi 3-2.
BACA JUGA:
- Ayo Daftar! Pj Wali Kota Kediri Launching Program Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan 2024
- Hari Kedua, Tim Gabungan Belum Temukan Korban Terseret Arus Sungai Kedak Kediri
- Hujan Turun, Pencarian Korban Terseret Arus Sungai Kedak di Kediri Dihentikan
- Warga Wilis Indah Hilang Terseret Arus saat Hujan Deras, Tim Basarnas Trenggalek Diterjunkan
Wasit yang memimpin pertandingan tiba-tiba menjadi sasaran amuk para pemain dan ofisial Maluku FC. Mereka bersama-sama mengejar pengadil lapangan ke arah utara, termasuk para pemain yang ada di bangku cadangan.
Polisi dan TNI yang mengamankan laga pun langsung berupaya menyelamatkan wasit dari amukan.
Diduga, para pemain dan ofisial Maluku FC mengamuk karena tidak puas dengan kepemimpinan wasit. Pasalnya, wasit tak kunjung meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, meski tambahan waktu empat menit yang diberikan sudah selesai.
Hal itu membuat Persedikab berhasil mencetak gol untuk memastikan kemenangan 3-2.
Tak hanya menyerang wasit, pemain Maluku FC juga merusak fasilitas Stadion Brawijaya. Petugas keamanan harus berusaha keras menenangkan pemain Maluku FC, namun mereka masih emosi.
Dalam kericuhan itu, seorang wartawan TVRI bernama Canda Adi Surya turut menjadi korban pemukulan Ofisial Maluku FC.