Minta Guru NU Tak Minder, Baiq Mulianah Dilantik Kembali sebagai Ketua PW Pergunu NTB

Minta Guru NU Tak Minder, Baiq Mulianah  Dilantik  Kembali sebagai Ketua PW Pergunu NTB Acara pelantikan PW Pergunu dan 10 PC Pergunu se-Nusa Tenggara Barat (NTB) di Hotel Lombok Raya, Sabtu (19/2/2022). Foto: mma/bangsaonline.com

MATARAM, BANGSAONLINE.com – Dr Baiq Mulianah kembali dikukuhkan sebagai ketua Pengurus Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Nusa Tenggara Barat (. Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) itu dilantik bersama pengurus PW lain serta 10 ketua dan pengurus cabang (PC) se- di Hotel Lombok Raya, Sabtu (19/2/2022).

Baiq Mulianah dan pengurus Pergunu itu dilantik langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pergunu, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Sejumlah pejabat dan tokoh NU hadir dalam acara pelantikan yang cukup mewah itu. 

Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029

Antara lain Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman, Rais Syuriah Lombok Tengah TGH Maarif Makmun, Ketua Muslimat NU Hj Dewi Yani Wahyuti dan pengurus PWNU . Sementara Gubernur diwakili seorang kepada bironya.

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: mma/bangsaonline.com)

Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim

Saat memberikan sambutan Baiq menegaskan bahwa guru adalah profesi mulia. “Seperti pesan ketua umum (-red), guru hebat karena karya dan dedikasi, bukan karena jabatan.Tugas guru mencerdaskan, mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan, ” kata Baiq yang juga sekretaris PW Muslimat NU .

(Dr Baiq Mulianah dan para pengurus PW Pergunu serta 10 PC Pergunu se- saat dilantik oleh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: mma/bangsaonline.com)

Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa

Ia juga mengutip pesan suaminya, almarhum Tuan Guru Taqiuddin. Menurut dia, suaminya selalu memotivasi bahwa guru bukan profesi sambilan. Tapi butuh kemampuan profesional.

“Guru sama dengan orang tua. Tak mengambil upah dari profesi. Orang tua tak pernah berharap upah,” kata Baiq Mulianah.

Mengutip mars Pergunu, Baiq Mulianah mengajak para guru NU bangkit dari tidur panjang, menyongsong fajar masa depan. “Jangan minder menyatakan saya guru Nahdlatul Ulama. Sebab akan datang keberkahan,” tegasnya.

Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto

Menurut dia, tak ada organisasi lain yang memulai acara dengan tawassul kepada Rasulullah dan para ulama selain NU. Karena itu ia yakin bahwa NU penuh barokah.

Sementara Saifuddin Chalim mengungkapkan bahwa Pergunu yang didirikan pada 1955 pernah tidur panjang karena tekanan politik Orde Baru. Menurut , Orde Baru mempraktikkan politik monoloyalitas sehingga semua organisasi profesi dihambat, termasuk organisasi guru NU. Hanya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang dibiarkan eksis.

menjelaskan bahwa Pergunu baru bisa eksis sejak Muktamar ke-32 NU di Makassar pada tahun 2010. Namun, kata , dalam jangka waktu 8 tahun Pergunu sudah meluas.

Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah

“Sekarang sudah 34 wilayah dan 514 cabang serta 10.000 lebih tingkat kecamatan kami dirikan,” tegas .

Menurut , kepengurusan Pergunu cepat berdiri di seluruh Indonensia karena faktor ketersediaan dana. “Saya biayai sendiri. Uang pribadi. Saya dibantu anak-anak muda. Mereka senang datang ke daerah karena naik pesawat. Tiket pesawatnya saya belikan. Mereka juga dapat uang saku,” kata .

Dibawah kepemimpinan , Pergunu bukan hanya berkembang pesat tapi juga berwibawa dan disegani. Ini terbukti dari antusiasnya berbagai pihak menjalin kerjasama, termasuk pemerintah daerah. (mma)

Baca Juga: Raih 53,4 Persen di Pilbup Mojokerto 2024, Pasangan Mubarok Kalahkan Petahana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO