BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebuah jembatan yang menjadi penghubung empat dusun di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, putus karena diterjang banjir pada 2020 lalu dan mengakibatkan warga harus mencari jalur alternatif sejauh 15 kilometer. Mendengar kondisi tersebut, Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso, bersama Dandim 0808/Blitar, Letkol Inf Didin Nasrudin Darsono, berangkat ke sana untuk meninjau lokasi jembatan putus, Rabu (23/3).
"Saya bersama Pak Dandim ingin melihat langsung kondisi jembatan yang putus, kondisinya bagaimana dan kapan bisa segera diperbaiki. Jembatan ini merupakan penghubung antardesa yang cukup vital, maka pemkab akan segera berkoordinasi dengan pemprov dan pusat melalui dinas PUPR agar segera diperbaiki," imbuhnya.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Salurkan Bantuan Air Bersih pada Warga Terdampak Kekeringan
Ia menuturkan, dinas terkait bakal segera memperbaiki jembatan dengan dana bantuan dari BNPB. Rahmat mengaku, pihaknya belum bisa membenahi jembatan yang menghubungkan sejumlah dusun di Desa Dawuhan karena pandemi Covid-19.
"Karena dampak dari bencana banjir bandang, sudah disetujui tinggal pencairannya. Kalau APBD kita memang belum bisa mengcover, akibat adanya refocusing anggaran untuk pandemi Covid-19," ungkapnya.
Selain berusaha melalui berkoordinasi dengan BNPB, lanjut Rahmat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar juga memberikan dukungan secara teknis. "Seperti tim teknis untuk desain, gambar, dan sosialisasi pada warga untuk pembebasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan jembatan," tuturnya.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Blitar Dihentikan, Berikut Penyebabnya
Sementara itu, Letkol Inf Didin Nasrudin Darsono menyebut hadirnya Pemkab Blitar dan TNI merupakan wujud kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. "Ketika ada kendala sarana prasarana, seperti jembatan yang putus ini. Agar segera ada solusi terbaiknya," kata Didin.
Kepala Desa Dawuhan, Ahmad Muhibbudin, menjelaskan bahwa jembatan ini adalah akses utama yang menghubungkan dengan Desa Suruhwadang dan Desa Bendosari. Putusnya jembatan berdampak pada 4.000 jiwa atau 2.500 KK yang terisolir dan diharapkan perbaikan jembatan segera dilaksanakan agar aktivitas warga terpenuhi.
"Rusak akibat diterjang banjir tahun 2020 lalu, sementara dibuatkan jembatan darurat dari bambu untuk dilewati kendaraan roda 2. Dari sisi ekonomi warga, pendidikan, dan kesehatan tentu menimbulkan kerugian. Warga harus mengelurkan biaya transportasi lebih banyak," ucap Ahmad. (ina/mar)
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Polres Blitar Tanam Jagung di Lahan Kosong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News