Haramkan Proposal Sumbangan, Kongres III Pergunu Dimeriahkan Gus Miftah, Kirun, Cak Shodik

Haramkan Proposal Sumbangan, Kongres III Pergunu Dimeriahkan Gus Miftah, Kirun, Cak Shodik Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Muhammad Al Barra dan Ahmad Zuhri dalam acara Lailatul Ijtima’, Ngaji Hikam dan Aswaja yang digelar di Guest House Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Rabu (18/5/2022) malam. Foto: mma/bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) bakal menggelar Kongres ke-3 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Jawa Timur, 27-28 Mei 2022.

Kongres ini bakal berlangsung meriah. Karena akan dihadiri ribuan peserta, yaitu Pengurus Wilayah (PW) dari 34 Provinsi dan Pengurus Cabang (PC) dari 514 Kabupaten dan kota. Apalagi panitia mengundang sejumlah tokoh nasional, mulai dari PBNU, menteri, gubernur, bupati, hingga penceramah kondang.

Bahkan Kongres ke-3 Pergunu ini juga banyak menggelar hiburan untuk menyemarakkan organisasi pahlawan tanpa tanda jasa itu.

“Tapi semua mengandung pesan religi. Untuk syiar nahdliyah,” kata Ketua Umum Pergunu, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (18/5/2022) malam. Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu memberi contoh orkes dangdut Monata pimpinan Cak Sodik yang akan menghibur masyarakat.

“Cak Sodik nyayi religi,” kata Kiai Asep di sela-sela acara Lailatul Ijtima’, Ngaji Hikam dan Aswaja yang digelar di Guest House Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Rabu (18/5/2022) malam.

(Para kiai peserta acara Lailatul Ijtima’, Ngaji Hikam dan Aswaja yang digelar di Guest House Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Rabu (18/5/2022). Foto: mma/bangsaonline.com)

Acara Lailatul Ijtima’ itu digelar tiap bulan. “Tapi tak harus pertengahan bulan. Bisa di awal bulan, bisa di akhir bulan. Karena kadang pas tengah bulan kita sibuk acara,” tutur Kiai Asep sembari menuturkan bahwa Lailatul Ijtima’ adalah ruh dan kekuatan kultural NU tapi banyak dilupakan.

“Karena itu kita hidupkan lagi,” kata Kiai Asep di depan para kiai se Kabupaten Mojokerto.

Kiai Asep memulai acara Lailatul Ijtima’ dengan istighatsah. Ia berharap dengan istighatsah, acara Kongres Pergunu berjalan lancar dan sukses serta penuh barakah. “Barakah itu banyaknya kebaikan,” jelas Kiai Asep.

Siapa saja tokoh yang diundang? Menurut Kiai Asep, selain pejabat juga mengundang penceramah kondang . Penceramah populer bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman adalah pimpinan Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta. Ia banyak berdakwah di kalangan selebritis dan wanita penghibur.

“Juga ngundang ,” kata Kiai Asep. Para kiai peserta Lailatul Ijtima’ langsung tertawa mendengar nama .

adalah pelawak senior asal Madiun Jawa Timur. Ia bernama lengkap H Syakirun. Ia dikenal sangat lucu dan pengagum Gus Dur. Belakangan juga banyak tampil sebagai penceramah agama.

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan Ahmad Zuhri dalam acara Lailatul Ijtima' di Guest House Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojoketo, Rabu (18/5/2022) malam. Foto: mma/bangsaonline.com)

Menurut Kiai Asep, Kongres juga mendungan penyanyi dangdut koplo Cak Sodik. Lengkap dengan orkes dangdutnya, Monata. “Ini untuk menghibur masyarakat,” kata Kiai Asep sembari menegaskan bahwa Cak Sodik akan menyanyikan tembang-tembang religi.

Kongres Pergunu juga akan dimeriahkan grup salawat Az Zahir pimpinan Habib Zainal Abidin As Segaf dari Pekalongan. “Habib ini menantunya Habib Lutfi Pekalongan,” timpal Ahmad Zuhri, Sekretaris Panitia Kongres Pegunu kepada BANGSAONLINE.com.

Selain huburan, Kongres Pergunu  juga disemarakkan bazar dan peluncuran buku berjudul Prof Dr  KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Kiai Miliarder Tapi Dermawan. Buku setebal 400 halaman lebih itu merupakan Catatan Jurnalistik M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com.

Selama tiga tahun Mas’ud Adnan menulis kiprah Kiai Asep, terutama dalam acara Pergunu di berbagai penjuru Indonesia. Bahkan luar negeri.

Yang menarik, Kiai Asep selaku ketua umum Pergunu mengharamkan Panitia Kongres mengedarkan proposal untuk minta sumbangan. “Panitia tak boleh buat proposal. Ngisin-ngisini (memalukan). Ini agar ditiru NU. Jadi kegiatan NU itu harus didanai pengurusnya,” kata Kiai Asep.

“Kan pengurusnya ada yang wali kota, gubernur, ada yang punya jet, orang kaya-kaya,” tambahnya.

Otomatis Kongres Pergunu ini mandiri dari segi pendanaan. Kiai Asep pun mengungkap taksiran biaya Kongres Pergunu kali ini.

“Sekitar Rp 5 miliar,” tutur Kiai Asep. “Tiket pesawatnya saja sudah hampir Rp 2 miliar,” ungkap putra pendiri NU, KH Abdul Chalim itu. Semua biaya itu ditanggung Kiai Asep sendiri.

Dalam Lailatul Ijtima’ itu hadir Wakil Wali Kota Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Bara) dan Kapolsek Pacet AKP Amat.

Saat memberi sambutan Gus Bara mengatakan bahwa acara Lailatul Ijtima itu mengingatkan masa remajanya saat kuliah di Universitas Al Azhar Mesir. “Setiap Kamis malam Jumat saya dan alumni Amanatul Ummah mengaji Hikam dan Al Bayan yang membahas tentang Aswaja. Tetang dalil-dalil tahlil dan sebagainya,” kata putra pertama Kiai Asep itu.

Menurut dia, Kitab Al Hikam membahas tentang kesempurnaan amal dan pembersihan jiwa. “Dulu alumni Amanatul Ummah di Mesir sekitar 30 hingga 50 orang. Sekarang sudah ratusan,” tuturnya.

Ia berharap Lailatul Ijtima’ ini memberikan keberkahan sehingga Kongres Pergunu berjalan lancar dan sukses. (MMA)

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO