Empat Pelaku Pembobol Mesin ATM Nasabah BNI di Tuban Dibekuk Polisi

Empat Pelaku Pembobol Mesin ATM Nasabah BNI di Tuban Dibekuk Polisi Kasatreskrim Polres Tuban AKP Gananta saat memberikan keterangan persnya.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pelaku kejahatan dengan modus penyalahgunaan mesin Anjungan Tunai Mandiri () atau yang terjadi di SPBU Sleko, dibekuk polisi.

Pelaku diketahui sebanyak 4 orang dan telah diamankan Polrestabes Surabaya setelah melancarkan aksi serupa di sejumlah kota seperti Malang, Sidoarjo, dan Surabaya serta kota lain.

"Modus pelaku mengganjal mesin , pelaku sudah diamankan Polrestabes Surabaya dan berjumlah 4 orang," ujar Kasatreskrim Polres Tuban AKP Gananta kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (2/8/2022).

Perwira pertama itu menuturkan, selama melancarkan aksinya di Tuban, pelaku tidak hanya sekali, tapi juga terjadi di tempat lain. Modusnya sama dengan cara mengganjal mesin . "Pelaku informasinya dari ," imbuhnya.

Sejauh ini, pihaknya telah melaksanakan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi di lapangan. Tak hanya itu, rekaman CCTV yang berada di dalam mesin juga telah diamankan sebagai barang bukti.

"Rencana kota akan memeriksa saksi tambahan yang ada di lapangan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dwi Ratnawati, seorang nasabah BNI Cabang Tuban asal Desa Dawung, Kecamatan Palang, kehilangan uang tabungannya sebesar Rp40 juta ketika sedang transaksi di mesin yang berada di SPBU Sleko, Tuban, Selasa (26/07/2022).

Ibu rumah tangga menceritakan raibnya uang puluhan juta rupiah yang dimilikinya tersebut. Pada saat itu, ia hendak mengambil uang di meski harus mengantre.

Ketika tiba gilirannya, ibu muda itu masuk ruang dan memasukkan kartunya. Tapi, beberapa kali dicoba tetap tidak bisa dan tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal membantu memasukkan kartu.

Namun, saat dibantu orang tak dikenal itu, dirinya tak menaruh rasa curiga. Selanjutnya, seorang pria yang memiliki ciri-ciri berkulit putih, tinggi dan memakai baju putih pula menawarkan bantuan masukkan kartu. Karena panik, pihaknya menuju kantor BNI yang berada di Jalan Basuki Rahmat.

"Di kantor BNI sudah melaporkan kejadian yang sebenarnya dan meminta cek saldo. Customer service bilang, kalau saldonya masih aman. Masih sesuai jumlah dari transaksi terakhir," ujar Dwi menirukan ucapan CS .

Setelah mendapatkan informasi tersebut membuatnya sedikit lega. Namun, baru berselang dua menit telah menerima notifikasi dari M-banking-nya, bahwa ada sejumlah transaksi pengambilan uang dan pemindahan saldo ke bank lainnya sebesar Rp40 juta.

"Itu yang membuat saya agak kecewa. Kenapa saat saya laporan ketelen, kok tidak segera diblokir aksesnya," keluhnya.

Pasca itu, dia diberikan masukan oleh pihak bank untuk melaporkan kejadian itu ke Polres Tuban dan Dwi dimintai keterangan terkait kejadian itu.

Usai dari kantor polisi, dia bolak-balik sampai malam hari. Diharapkan, kasus ini bisa diungkap dan pelaku bisa segera ditangkap serta diberikan hukuman setimpal agar tidak lagi korban lainnya

"Tadi saya ke bank dengan membawa surat laporan dari polisi. Dan diperlihatkan hasil rekaman CCTV mesin ," pungkasnya.

Sementara itu, pihak lewat jawaban resminya menyebutkan telah mendapatkan informasi dan sistem deteksi dini terkait nasabah yang kehilangan sejumlah dana setelah transaksi di SPBU Sleko, Tuban.

Berdasarkan pemeriksaan pihak bank dan informasi yang diterima, menduga hilangnya dana nasabah terjadi akibat pelaku . BNI telah menindaklanjuti laporan nasabah melalui pemblokiran kartu debit untuk keamanan nasabahnya.

Meski begitu, nasabah tidak perlu khawatir untuk bertransaksi di serta e-chanel BNI lainnya. Pihak bank menyarankan beberapa langkah pengamanan.

Pertama gunakan BNI mobile banking karena di dalamnya telah memiliki seluruh transaksi di median . Seperti fasilitas penarikan uang tunai di mesin tanpa menggunakan kartu sehingga potensi dapat dihindari.

Kedua, segera alihkan bagi nasabah yang masih menggunakan kartu kredit dengan kartu debit magnetic stripe dengan yang ber-chip. Secara rutin mengganti PIN transaksi -nya demi mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan.

Selain itu, pihak bank juga mengimbau nasabah agar tidak memberikan nomor PIN kartu debit kepada siapa pun dan menjaga kerahasiaan data diri. (gun/ari)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO