PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Bangil mulai menggalakkan Program Ketangguhan Masyarakat Menghadapi Covid-19 dan Bencana Alam (PKMM CBA).
Mengawali program, LPBI NU Bangil bakal menggelar kegiatan gladi ruang top exercise. Yaitu teknik latihan dalam bentuk diskusi untuk memberikan pemahaman, penyempurnaan, dan review peraturan yang ada.
Baca Juga: Manajer Klub Assyabaab Bangil Ternyata Juga Gila Layang-Layang
Koordinator PKMM CBA, H. Afifudin, menjelaskan kegiatan ini bebrtujuan membuat standar operasional prosedur (SOP) penanganan darurat bencana di tingkat desa. Sementara ini, yang menjadi sasaran program yaitu 3 Desa yang ada di wilayah PCNU Bangil. Yakni Desa Manaruwi dan Masangan Kecamatan Bangil, serta Desa Sumberejo Kecamatan Pandaan.
"Tujuan diadakan kegiatan ini supaya sewaktu-waktu ada bencana, daerah tersebut sudah selalu siaga," kata pria yang karib disapa Gus Afif tersebut kepada HARIAN BANGSA, saat ditemui di Balai Desa Manaruwi, Bangil, Pasuruan, Jumat (12/08/2022).
Tiga desa itu dipilih sebagai sasaran program karena masuk daerah rawan bencana alam, khususnya banjir yang rutin terjadi setiap tahun.
Baca Juga: Limbah Dianggap Cemari Lingkungan, Warga Kradenan Didampingi Banser akan Gelar Demo PT MAS
Menurutnya, masyarakat selama ini cenderung abai dengan kondisi alam ketika tidak terjadi bencana. "Begitu ada bencana, semua panik dan kebingungan mencari perlindungan," ungkapnya.
Hal itulah yang mendorong PKMM CBA, sehingga masyarakat dapat siap siaga dalam menghadapi bencana. Sebab secara SOP, fasilitas bencana seperti tempat perlindungan warga, peralatan, dan kebutuhan lainya sudah tersedia.
Meskipun LPBI NU sudah memberikan PKMM CBA, Gus Afif berharap masyarakat tetap waspada dan tidak menganggap remeh bencana alam.
Baca Juga: Audiensi PT. MAS dengan Aktivis LSM Berlangsung Tertutup, Wartawan Dilarang Masuk
Sekadar informasi, rangkaian program PKMM CBA ini diawali pembuatan dokumen KRB kajian risiko bencana pada tanggal 11, 12, dan 13 Agustus. Kegiatan itu menghadirkan Tim LPBI PBNU H.A li Yusus, fasilitator utama dari pusat Didik Mulyono, Tim Lokal CBA Bangil, dan Pemerintah Desa Manaruwi. (afa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News