Gelar Sinau Bareng, Dhito dan Cak Nun Ajak Masyarakat Kediri Refleksi Kemerdekaan RI

Gelar Sinau Bareng, Dhito dan Cak Nun Ajak Masyarakat Kediri Refleksi Kemerdekaan RI Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (kiri) bersama Cak Nun di acara Sinau Bareng Cak Nun di Kawasan SLG Kediri. foto: ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - dan () mengajak masyarakat dan untuk merefleksikan kemerdekaan dengan menyadari tahapan atau kondisi Indonesia saat ini.

Dalam acara Sinau Bareng itu, perwakilan masyarakat yang hadir diminta untuk membuat kelompok dan mendiskusikan tahapan tersebut dengan menganalogikan atau mengumpamakan Indonesia dengan evolusi kelapa. Mulai dari bluluk (bunga kelapa yang mulai berbuah), cengkir (buah kelapa kecil), degan (kelapa muda), hingga kelapa.

“Negara kita ini masuk dalam tahapan (evolusi) mana? dan definisikan setiap tahapan evolusi tersebut menurut pandangan kalian,” tanya kepada jamaah.

Usai mendiskusikannya, ketiga kelompok tersebut sinau atau belajar dengan mendiskusikan setiap perkembangan Indonesia dengan perumpaan kelapa itu. Yang kemudian dipresentasikan untuk dibedah tuntas.

Menurut , dengan potensi yang dimiliki , daerah ini akan menjadi mulai dari matang atau majunya Indonesia. Yang mana dari hasil diskusi yang dihasilkan ini, ketiganya memiliki pandangan yang sama yakni Indonesia saat ini pada tahapan hampir matang seperti degan.

“Mudah-mudahan matangnya nusantara ini dari Kediri, karena yang menjadi menjadi kelapa terlebih dahulu adalah Kediri. Potensinya sangat lengkap dan memenuhi syarat,” ujar .

Karena, lanjut , Kediri telah melewati sejarah bluluk yang dahulu mempunyai Raja Jayabaya serta Empu Bharada. Sehingga untuk berevolusi menjadi kelapa Kediri dirasa paling siap.

“Oleh karena itu, Kediri akan merintis kesadaran dan rasa syukur seperti itu. Dan, (sapaan akrab Bupati Hanindhito) yang masih muda ini, maka dia yang masih bisa berfikir panjang dan luas. Meruangi kemungkinan-kemungkinan untuk membangun Kediri,” terang .

Di akhir sinau bareng yang dilaksanakan di kawasan Simpang Lima Gumul pada Senin malam (15/8/2022) itu, Dhito menyebutkan kesadaran masyarakat mengenai kekuatan, kekurangan, hingga potensi yang di miliki oleh Indonesia ini sangat besar.

Sehingga dirinya mengajak masyarakat untuk terus bahu membahu memikirkan langkah-langkah kedepan yang harus dilakukan untuk menuju Indonesia yang matang.

“Seluruh masyarakat yang ada di sini sadar bahwa kita ini masih degan, lalu apa yang bisa kita lakukan? Berpikir untuk menjadi sebuah kelapa (kematangan),” kata bupati muda yang gemar mengendarai vespa ini.

Orang nomor satu di itu juga mengapresiasi atas kebersamaan dan keberagaman jamaah dan masyarakat yang hadir. Pasalnya, acara yang juga disiarkan secara virtual lewat kanal Youtube Dhito Pramono dan Pemkab Kediri itu berasal dari berbagai penjuru Indonesia.

“Terima kasih kepada warga yang hadir. Saya senang ada dari Mojokerto, Palembang, dari Kediri. Artinya, Kediri hari ini bagian dari . Artinya ribuan orang segini saja ada berbagai macam suku bangsa di Indonesia,” pungkas putra Mensekkab Pramono Anung ini. (uji/ari)

Lihat juga video 'Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 di Pendopo Panjalu Jayati':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO