GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir angkat bicara menyikapi penolakan kenaikan tarif tiket kapal penyeberangan Gresik-Bawean.
Dia minta Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik, dan PT Pelayaran Inti Sakti Inti Makmur selaku operator KM Express Bahari, cepat menuntaskan persoalan itu.
Baca Juga: Kabel Utilitas Masih Semrawut Meski Ada Perda di Gresik
"Kami minta dishub segera merapatkan hal ini bersama operator yang ada. Secepatnya harus ada solusi. Harus menghasilkan skema kebijakan dan tidak boleh merugikan kedua belah pihak," ucap Abdul Qodir kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (9/9/2022).
Ketua DPC PKB Gresik yang akrab disapa Qodir ini menambahkan, antara regulator dan operator harus bisa duduk bersama. Mencari solusi terkait persoalan tersebut. Langkah ini ditempuh karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan membuat kesulitan operator untuk mengoperasikan kapalnya.
"Satu sisi, penumpang, warga Pulau Bawean harus dilindungi kebutuhan transportasinya. Begitu juga operator, juga harus dilindungi agar tetap bisa beroperasi pasca kenaikan harga BBM," tutup Qodir.
Baca Juga: Jelang Tutup Tahun 2024, DPRD Gresik Paripurnakan Pembahasan 6 Raperda
Sekadar diketahui, pasca kenaikan harga BBM, PT Pelayaran Inti Sakti Inti Makmur selaku operator KM Express Bahari menaikkan tarif tiket kapal kelas VIP dan eksekutif. Untuk tiket kelas VIP naik menjadi Rp275 ribu dari sebelumnya Rp210 ribu. Kemudian, tiket kelas eksekutif naik menjadi Rp225 ribu dari sebelumnya Rp160 ribu. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News