Polemik Air di Sumber Pitu, Ki Suryo: Petani Hanya Dicatut Dijadikan Alat Tagih

Polemik Air di Sumber Pitu, Ki Suryo: Petani Hanya Dicatut Dijadikan Alat Tagih

"Awalnya kita menolak, tapi sekarang sudahlah, podo-podo menungsoe yo butuh air, lek ditutup lak wong Kota Malang ngombe opo (ya sudahlah, sama-sama manusia butuh air, kalau ditutup orang Kota Malang mau minum apa). Kita hanya memohon tolong dibenahi infrastruktur dan irigasi saja. Kalau masalah air kita gak ikut-ikutan, dibicarakan saja baik-baik, jangan rakyat yang menjadi korban," ujarnya.

Informasi yang berkembang, konflik muncul akibat adanya tunggakan dari PDAM Kota Malang yang belum terbayarkan hingga kontrak habis. Nama Forum Penyelamat kembali dicatut dengan melakukan penyegelan. Seolah aksi penyegelan berasal dari suara petani dan kelompok tani 11 desa di Kecamatan Tumpang dan Pakis Kabupaten Malang.

"Jadi seolah-olah petani ini dijadikan tukang tagih. Setelah ada kesepakatan pembayaran, sudah selesai dan selamat, tinggal dengan isu-isu konservatif yang diawal selalu disuarakan saat itu," cetus Ki Suryo.

"Urusan tagihan ke PDAM Kota Malang, bukan urusan kami. Urusan kami dengan PDAM Kabupaten Malang. janji untuk membangun infrastruktur irigasi serta jalan untuk kelancaran petani melakukan aktivitasnya di lahan pertanian tidak pernah terlaksana," pungkas Ki Suryo didampingi wakil dari gapoktan setempat.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan, Zulham, selaku koordinator aksi dan Samsul, Kepala PDAM Kabupaten Malang belum bisa dikonfirmasi. (win/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO