LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah mengingatkan operator blok Nona selaku pemegang hak eksplorasi minyak di Desa Ngirik Kecamatan Ngimbang untuk lebih memberdayakan warga lokal sebagai tenaga kerja serta harus ada nilai guna bagi masyarakat.
Hal ini disampaikannya usai menjadi pembicara dalam seminar 4 Pilar di Unisla (Selasa, 5/5/2015).
Baca Juga: Anggota DPRD Jatim ini Geler Reses II di Tembarak Nganjuk
"Pelibatan warga Lamongan dalam proyek ini sangat wajib dan menjadi keharusan yang harus diikuti oleh Pertamina selaku operator eksplorasi Blok Nona," ungkapnya.
Keseriusan anggota DPR-RI asal dapil Gresik dan Lamongan ini ditunjukkan saat melakukan kunjungan ke lokasi pengeboran beberapa waktu lalu. "Kasus Blok Cepu jangan sampai terjadi di Lamongan, dimana justru hampir tenaga kerja yang terserap di situ justru dari luar Bojonegoro," akunya.
Sebagai bukti, tenaga Cleaning Service yang direkrut dalam Blok Cepu justru diambil dari Jakarta. "Mestinya keberadaan proyek eksplorasi dapat menjadi manfaat bagi masyarakat atau kearifan lokal di proyek tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat," jelasnya.
Baca Juga: Peternak Ayam Sambat ke Anggota Dewan Jatim: Harga Telur Merosot, Harga Pakan Naik
Untuk itulah, Komisi VII mewanti-wanti agar Pertamina selaku operator minyak diminta untuk memberdayakan warga Lamongan. "Semakin besar porsi masyarakat Lamongan yang terserap di sektor tersebut maka kemakmuran masyarakat Lamongan juga yang merasakan," tandasnya.
"Kita akan awasi pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja di proyek tersebut," tambahnya.
Dalam sosialisasi ini, Nasyirul Falah didampingi Rektor Unisla Lamongan, H. Bambang Eko Mulyono dalam sosialisasi yang dihadiri ratusan mahasiswa tersebut. (ais/rvl)
Baca Juga: Di MWC NU Gandusari Blitar, Gus Tamim Reses Sambil Nostalgia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News