PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Mahasiswa Universitas Madura (Unira) melakukan demo di depan Kantor Bupati Pamekasan, Kamis (6/10/2022). Mereka menuntut evaluasi empat tahun kepemimpinan Baddrut Tamam di Bumi Gerbang Salam.
Massa yang rela hujan-hujanan dan tidak ditemui bupati kemudian memaksa untuk masuk, sehingga terjadi kericuhan dengan aparat keamanan sampai saling dorong hingga membuat petugas terjatuh.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
"Ada lima tuntutan yang kami layangkan dan menjadi prioritas bagi kami yakni pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrasturktur, dan birokrasi," kata korlap aksi, Hendra.
Walau massa aksi tidak ditemui langsung, Bupati Pamekasan memberi pernyataan tertulis yang dibawa Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Nurul Widyastutik. Dalam surat itu berisi pernyataan yang mengatakan bahwa bupati akan menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan mahasiswa Unira Pamekasan.
Namun, ratusan massa aksi tetap kecewa dan sempat menolak kehadiran asisten perekonomian dan pembangunan, mereka tetap ingin Bupati Baddrut Tamam yang menemui mereka.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
"Dengan adanya surat pernyataan tertulis ini, saya Bupati Pamekasan masa khidmat 2018-2023 akan menindaklanjuti perihal tuntutan mahasiswa Universitas Madura dengan efektivitas lima program prioritas Bupati Pamekasan," ucap Hendra mengutip surat pernyataan dari Bupati Baddrut Tamam.
Massa aksi yang berjumlah ratusan mahasiswa tersebut berangkat dari halaman kampus Unira Jalan Raya Panglegur Pamekasan menuju kantor bupati dengan kawalan aparat setempat. (dim/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News