SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi B DPRD Kota Surabaya mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk segera membangun pasar yang khusus menjual barang bekas atau loak. Komisi yang membidangi perekonomian ini menilai, para pedagang barang bekas banyak berjualan di tempat yang melanggar, seperti menggunakan badan jalan.
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Baktiono mengatakan, saat ini ada sejumlah tempat yang digunakan warga untuk berjualan barang bekas. Seperti di Jalan Demak, Jalan Kapasari dan juga Jalan Ngaglik. Sebagian besar, para penjual barang bekas ini menggunakan badan jalan untuk berjualan.
Baca Juga: Bang Udin, Pemuda Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin
Asisten II Bidang Pembangunan Pemkot Surabaya M Taswin mengaku, pihaknya belum dapat menyikapi tentang keberadaan pasar-pasar yang berada di lokasi yang melanggar aturan. Misalnya menggunakan badan jalan.
Dia berdalih, bahwa saat ini antara Pemkot Surabaya dengan DPRD Kota Surabaya masih menggodok Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pasar Tradisional. Regulasi ini akan mengatur dan menata pasar-pasar tradisional, baik yang berizin maupun tidak berizin.
“Semakin banyak pasar tradisional, itu semakin bagus karena ekonomi rakyat bergerak. Ya tinggal nanti sarana dan juga prasarana akan kami perbaiki supaya belanja menjadi lebih nyaman,” paparnya.
Baca Juga: Reses Perdana, Ning Ais Serap Aspirasi Ratusan Masyarakat di Simokerto
"Barang bekas yang dijual bermacam-macam. Mulai dari perlengkapan rumah tangga, hingga pakaian. Bahkan, onderdil kendaraan bermotor juga tersedia. Pemkot harus membangun pasar khusus barang bekas. Mereka harus difasilitasi pemerintah agar mendapat tempat berjualan yang layak dan tidak melanggar,” katanya.
Baktiono menjelaskan, bangunan pasar yang dibangun tidak perlu seperti pasar kebanyakan, misalnya memiliki beberapa lantai dan dibagi per klaster. Bangunan pasar bekas ini hanya cukup berupa bangunan besar seperti dome. Nantinya tinggal menata para penjualnya saja.
Konsep bangunan ini hampir mirip dengan bangunan pasar induk. “Kalau nanti pedagang sudah tertata dan masuk ke dalam pasar barang bekas ini, maka pemerintah juga bisa mendapat pemasukan dari retribusi,” tandasnya.
Baca Juga: Gus Afif Dukung UMKM Surabaya Bersertifikasi Halal
Menurut Baktiono, pemerintah pusat sudah mengalokasikan dana untuk pembangunan pasar tradisional di pemerintah daerah, termasuk Pemkot Surabaya. Sayangnya, Pemkot Surabaya menolak anggaran tersebut. Alasannya, Pemkot minta agar pemerintah pusat tidak hanya menganggarkan saja, tapi juga yang melaksanakan pembangunan.
“Pemerintah pusat tidak mau membangun, hanya menganggarkan saja. Sebenarnya ada anggaran dari pemerintah pusat ini kan sudah bagus, pemkot tinggal menyediakan lahan dan mengerjakan proyeknya,” katanya.
Politikus dari PDI-Perjuangan ini mengeluhkan kinerja Pemkot dalam mengembangkan dan membangun pasar tradisional. Sejak tahun 1981 hingga saat ini, Pemkot Surabaya, melalui Perusahan Daerah (PD) Pasar Surya hanya mengelola sebanyak 81 pasar tradisional.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Padahal, dengan rentang waktu yang cukup lama tersebut, seharusnya ada penambahan pasar-pasar tradsional yang baru. “Jika ada pembangunan pasar baru, setelah dibangun pasar itu sepi. Contohnya Sentra Ikan Bulak (SIB). Hingga saat ini, pasar itu sepi dari penjual maupun pembeli,” terangnya.
Asisten II Bidang Pembangunan Pemkot Surabaya M Taswin mengaku, pihaknya belum dapat menyikapi tentang keberadaan pasar-pasar yang berada di lokasi yang melanggar aturan. Misalnya menggunakan badan jalan.
Dia berdalih, bahwa saat ini antara Pemkot Surabaya dengan DPRD Kota Surabaya masih menggodok Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pasar Tradisional. Regulasi ini akan mengatur dan menata pasar-pasar tradisional, baik yang berizin maupun tidak berizin.
Baca Juga: Peringati HUT ke-731, Sekwan DPRD Surabaya Gelar Peragaan Busana Jawa di Zebra Cross
“Semakin banyak pasar tradisional, itu semakin bagus karena ekonomi rakyat bergerak. Ya tinggal nanti sarana dan juga prasarana akan kami perbaiki supaya belanja menjadi lebih nyaman,” paparnya. (lan/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News