Temukan Progres Proyek Baru 70% Jelang Tutup Tahun, Komisi III akan Buat Rekomendasi ke Dinas

Temukan Progres Proyek Baru 70% Jelang Tutup Tahun, Komisi III akan Buat Rekomendasi ke Dinas Ketua Komisi III Arifin dan sejumlah anggotanya saat sidak pelaksanaan proyek jalan Ruas Kantor Desa Tenggir - Olean (R.240) Kecamatan Panji. Foto: SYAIFUL BAHRI/ BANGSAONLINE

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Komisi III mengintensifkan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pengerjaan proyek infrastruktur. Hal ini dilakukan menyikapi banyaknya pengaduan kepada dewan tentang dugaan proyek yang belum selesai dikerjakan. Padahal, deadline-nya tanggal 25 Desember 2022, alias empat hari lagi.

Arifin, Ketua Komisi III DPRD Situbondo, mengatakan aduan yang masuk ke dewan salah satunya dari LSM Masyarakat Jasa Konstruksi (Majaki) Situbondo.

"Dewan khawatir banyak proyek belum selesai sesuai kontrak," kata Arifin sebelum berangkat sidak kepada BANGSAONLINE.com saat ditemui di ruangan kantor dewan, Rabu (21/12/2022).

Sedangkan Direktur LSM Majaki, Amirul Musthofa, berharap aduannya dapat ditanggapi oleh wakil rakyat. Ia mengaku menemukan 6 hingga 7 proyek yang diduga tidak beres pengerjaannya.

"Dewan benteng terakhir, PPK masuk angin. Saya tidak percaya dengan dinas, pekerjaan proyek benar-benar amburadul," cetusnya.

Pantauan BANGSAONLINE.com di lapangan, ada dua lokasi yang disidak komisi III, yaitu peningkatan ruas Jalan Serojo - Sucipto (R.4025) Kecamatan Situbondo, dengan nilai lebih Rp1,5 miliar, dan peningkatan jalan ruas kantor - Olean (R.240) Kecamatan Panji, dengan nilai lebih Rp975 juta.

Hasil temuan komisi III, progres pekerjaan diperkirakan baru mencapai 70 persen. Padahal, sisa waktu kerja tinggal empat hari.

Temuan itu ada pada proyek peningkatan jalan ruas Kantor - Olean (R.240), Kecamatan Panji, yang dikerjakan oleh CV. Karunia Akbar.

"Ini faktanya, progresnya sekitar 60-70 persen. Ini benar mengkhawatirkan," kata Arifin dengan wajah gusar.

Pelaksana CV. Karunia Akbar, Rahmat, tidak dapat mengelak ketika dialog dengan anggota komisi III. Ia mengaku, pelaksanaan proyek selama ini terkendala hujan.

Dalam kesempatan itu, Arifin juga menyinggung pengecoran jambatan yang masih basah. "Ini masih basah, kapan dikerjakan?," celetuknya

"Baru tadi, Pak," jawab Rahmat seraya mengatakan bahwa proses pengeringan membutuhkan waktu 7 hari.

Kekecewaan dan ketidakyakinan nampak dalam percakapan para anggota komisi III dengan pelaksana proyek.

"Tidak yakin selesai (tepat waktu)," Kata Johantono, anggota komisi III yang diamini oleh anggota lainnya.

Hal senada disampaikan Amirul Musthofa yang turut dalam sidak itu. Bahkan, ia mendesak dewan membuat rekomendasi kepada dinas untuk mencairkan anggarannya sesuai progres.

"Segera dewan buat rekomendasi kepada dinas tentang pencairan anggaran yang sesuai progres saja," pinta Amir.

Amir juga menyatakan akan embuka opsi untuk melaporkan pekerjaan ini kepada aparat penegak hukum (APH).

Menanggapi hal itu, Arifin menganggap perlu untuk membuatkan rekomendasi kepada dinas. "Perlu ada rekomendasi," katanya. (sbi/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO