KAIRO, BANGSAONLINE.com - Kharisma Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, tampaknya tak hanya dirasakan masyarakat di Indonesia. Tapi juga merebak di kalangan ulama-ulama besar di Mesir. Jaringan putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu bahkan semakin luas secara internasional.
Wartawan BANGSAONLINE.com, M Mas'ud Adnan, yang mengikuti rombongan Kiai Asep ke beberapa negara Timur Tengah melaporkan bahwa nama Kiai Asep semakin familiar di kalangan ulama-ulama internasional, terutama di negara-negara Timur Tengah.
Baca Juga: Emil Dardak Puji Gus Barra Berilmu Tinggi, Punya Jejaring Luas, Rubaie: Dekengani Pusat
Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, itu memang punya jaringan dan kharisma luas dan familiar di kalangan ulama-ulama besar, baik ulama Universitas Al Azhar maupun ulama kultural kharismatik yang punya pengaruh besar di masyarakat Mesir.
Setidaknya, itulah yang tampak dalam pertemuan Kiai Asep dengan para alumni Pesantren Amanatul Ummah yang mengundang para ulama besar di Mesir, Kamis (12/1/2023).
Dalam acara yang digelar di Markaz Syaikh Zayed Universitas Al Azhar Mesir itu tampak hadir Syaikh Prof Dr Mohammad Abdusshomad Mehanna (Guru besar hukum internasional dan ulama tetkemuka Universitas Al Azhar Mesir), Syaikh Abdul Aziz El Sahawi (Imam Madzhab Syafi'i nomor wahid yang otoritas keilmuannya diakui ulama-ulama besar Mesir).
Baca Juga: Gus Barra dan Kiai Asep Borong Dagangan, Pedagang Pasar Kutorejo Bersyukur dan Mantap Pilih Mubarok
Kemudian, Syaikh Prof Dr dr Yusri Rosydi (Dokter ahli bedah yang dikenal juga sebagai ulama kesohor Universitas Al Azhar Mesir), Syaikh Zakaria Marzuqi (ulama terkemuka Mesir), Syaikh Syarif Kholifa Khotib (ulama yang dikenal zuhud dan diyakini sebagai waliyullah oleh masyarakat Mesir).
Syaikh Abdul Aziz El Sahawi yang populer sebagai Imam Madzhab Syafi'i terkemuka di Mesir mendapat sambutan luar biasa dari para mahasiswa Universitas Al Alzhar Mesir asal Indonesia yang merupakan santri Amanatul Ummah di Markaz Syaikh Zayed Universitas Al Azhar Mesir, Kamis (12/1/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE
Lalu, Syaikh Fathi Abdul El Rahman Hijazi (ulama berpengaruh Universitas Al Azhar yang juga tokoh tarikat dan guru besar bahasa dan sastra Al Azhar Mesir) dan ulama-ulama terkemuka Mesir lainnya.
Baca Juga: 3.000 Relawan Barra-Rizal Ikuti Bimtek Saksi, 20 Rombong Bakso, Tahu Thek dan Soto Gratis Ludes
Sementara rombongan Kiai Asep, selain istri tercintanya, Nyai Hj Alif Fadhilah, juga tampak Dr KH Mauhibur Rohman (Gus Muhib), Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim, Dr Eng Fadly Usman, Wakil Rektor IKHAC, Prof M Mas'ud Said, dan Direktur Pscasarjana Unisma Malang.
Tampak juga KH Muhlashon, Rais Syuriah PCI NU Mesir yang juga staf bagian politik KBRI Mesir. Sekitar 430-an mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir yang merupakan alumni Pondok Pesantren Amanatul Ummah memenuhi aula tempat mahasiswa belajar bahasa Arab pra kuliah yang cukup luas itu.
Kiai Asep berterima kasih terhadap para ulama terkemuka Mesir yang telah berkenan hadir pada acara pertemuan yang digelar para santrinya di Mesir tersebut. Berpidato dalam bahasa Arab, Kiai Asep di depan para ulama internasional dan para santrinya yang kuliah di Mesir itu, mengungkap 7 kunci cara mudah menangkap ilmu.
Baca Juga: Antusias Masyarakat Sambut Gus Barra Borong Dagangan di Pasar Trawas
Pertama, menurut Kiai Asep, adalah belajar dengan sungguh-sungguh.
Kedua, jika makan jangan sampai kenyang.
Ketiga, dawamatul wudlu' atau tak pernah putus wudlu. Kalau batal harus langsung wudlu lagi.
Baca Juga: Kampanye Simpatik Pasangan Mubarok, Kiai Asep Gelorakan Semangat untuk Masyarakat
Menurut Kiai Asep wudlu adalah cahaya. Begitu juga ilmu yang diberikan para guru adalah cahaya. Jika cahaya bertemu cahaya, maka mudah menyatu. Sehingga ilmu mudah diserap.
Keempat, tarkul ma'asyi atau menjauhi dan meninggalkan maksiat.
Kelima, Qiraatul Quran binadzran. Yaitu membaca al Quran dengan melihat Al Quran.
Baca Juga: Siapkan Kontrak Politik Demi Pemerintahan Bersih, Barra-Rizal Dirikan Posko Masif Tiap Desa
Keenam, salat malam. Tradisi salat malam inilah salah satu kekuatan Amanatul Ummah.
Ketujuh, jangan membeli kue sembarangan.
Usai Kiai Asep menyampaikan pidato sambutan, lalu dilanjutkan enam ulama yang sangat populer di Mesir itu memberikan taushiah satu persatu. Mereka tampak sangat antusias sehingga tak terasa tiba waktu maghrib.
Baca Juga: Respons Kasus 92.000 BPJS Warga Dinonaktifkan, Kiai Asep: Datang ke Puskesmas Cukup Bawa KTP
Namun para ulama kesohor itu terus melanjutkan taushiahnya satu persatu yang kemudian dipungkasi doa oleh Syaikh Mehanna dan Syaikh Abdul Aziz El Sahawi.
Kiai Asep dan para ulama itu kemudian keluar ruangan menuju sebuah masjid yang letaknya tak jauh dari Markazul Syaikh Zayed, tempat acara tersebut. Kiai Asep dan para ulama serta peserta acara pertemuan itu salat maghrib berjemaah.
Tampak Dr KH Mauhibur Rohman (Gus Muhib) dan KH Muhlashon (kiri) di antara para mahasiswa Universitas Al Azhar yang merupakan santri Amanatul Ummah dalam acara pertemuan di Markaz Syaikh Zayed Universitas Al Azhar, Kairo Mesir, Kamis (12/1/2023. Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE
Baca Juga: Kampanye Pasangan Mubarok, Gus Barra Borong Dagangan di Pasar Tangunan
Usai salat jemaah maghrib para ulama itu tak langsung pulang, kecuali Syaikh Yusri yang pamit usai menyampaikan pidato atau taushiah karena ada acara.
Para ulama itu kembali ke Markazuz Syaikh Zayed, namun ke ruangan VIP. Di tempat itu para ulama tersebut bersama Kiai Asep melakukan ramah tamah atau makan malam.
Kiai Asep tampak sangat puas atas kehadiran para ulama besar yang memang punya reputasi internaaional itu.
"Alhamdulillah. Banyak ulama besar yang hadir," kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE usai acara.
Kiai Asep juga sangat bangga pada kinerja dan sambutan para mahasiswa asal Indonesia yang bahu membahu menyukseskan acara tersebut.
Usai acara Kiai Asep kembali ke Graha Jatim. Namun di perjalanan Kiai Asep dan rombongan sempat ziarah ke Makam Kepala Sayyidina Husain. Sayang, Kiai Asep dan rombongan tak sempat turun dari mobil karena tak bisa parkir sehingga Kiai Asep memimpin pembacaan fatihah dari depan masjid di dalam mobil dengan memperlambat jalannya mobil.
Di kawasan ini tampak sangat ramai. Banyak lapak atau stand menjual cindra mata berupa pernik-pernik miniatur kebudayaan Mesir dan barang-barang perhiasan, disamping kuliner
Tak lama kemudian Kiai Asep menuju ke sebuah apartemen yang masih dalam proses pembangunan. Ternyata Kiai Asep berencana membeli rumah di apertemen tersebut. (bersambung/M Mas'ud Adnan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News