GRESIK, BANGSAONLINE.com - Manajemen baru Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta Gresik menindaklanjuti keluhan pelanggan terkait iuran Rp2.500 per bulan untuk peremajaan meteran air.
Sebab, meski iuran tersebut sudah berjalan puluhan tahun atau sejak tahun 2004, namun sampai saat ini belum ada peremajaan meteran air dari manajemen.
BACA JUGA:
- PDAM Gresik Tak Ngalir, Fajar: Pelanggan Berhak Gugat Perdata
- Sejak Rabu Air PDAM Gresik tak Mengalir, Sejumlah Wilayah Terdampak
- Hadiri Rebo Wekasan di Dusun Sumber, Wakil Bupati Gresik Berharap Air PDAM Ngucur di Desa Kembangan
- Perumda Giri Tirta Gresik Tak Izinkan Sambungan Baru di Perumahan dengan Swakelola
"Setelah saya menjabat sejak bulan April 2022, saya beserta jajaraan direksi langsung menindaklanjuti keluhan pelanggan soal iuran meteran Rp2.500 per pelanggan," ucap Direktur Utama (Dirut) Perumda Giri Tirta Gresik, Kurnia Suryandi kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (17/1/2023).
Ia mengungkapkan, uang Rp2.500 per pelanggan itu dibayarkan bersamaan dengan tagiahan rekening koran pemakaian air setiap bulan.
"Mulai April-Desember 2022, uang iuran pelanggan untuk peremajaan meteran air sudah terkumpul sekitar Rp2 miliar. Uang itu kita pisahkan dengan rekening sendiri (berbeda)," tuturnya.
Ia memastikan, uang itu sudah dibelanjakan untuk pembelian meteran baru.
"Tahun ini kita sudah melakukan peremajaan meteran pelanggan secara bertahap. Di antaranya, meteran milik niaga (usaha), rumah, dan lainnya. Terus bertahap kita lakukan peremajaan. Sebab, itu uang pelanggan," jelasnya.