Pertama Kali, Pagelaran Wayang Kulit Bawakan Cerita dalam Babad Kadhiri Secara Utuh

Pertama Kali, Pagelaran Wayang Kulit Bawakan Cerita dalam Babad Kadhiri Secara Utuh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, saat memperagakan salah satu tokoh wayang. Foto: Ist

"Pertama kali ini, penampilan secara utuh, mulai dari berdirinya Kerajaan Mamenang sampai tenggelamnya (Kerajaan Mamaneng)," terangnya.

10 lakon yang dibawakan dalam pergelaran itu, pertama, Babad Mamenang yang menceritakan sejarah munculnya Kerajaan Mamenang. Kedua, Sri Aji Joyoboyo Jumeneng menceritakan sejarah Sri Aji Jayabaya menjadi raja di Mamenang.

Tiga, Jongko Jinarwo menceritakan tentang Sri Aji Jayabaya medharake/memaparkan tentang Jangka Jaya Baya. Empat, Mayangkoro yang menceritakan tentang moksanya Resi Mayangkoro/Anoman.

Lima, Angling Dharma, menceritakan kelahiran Angling Dharma, cucu dari Sri Aji Jayabaya. Enam, Sang Cakrawartin (Cakrawartin artinya utusan Tuhan) menceritakan epos kepahlawanan Angling Dharma membantu Kerajaan dari marabahaya.

Tujuh, Jaya Amijaya Dadi Ratu yang menceritakan Raden Jaya Amijaya anak dari Prabu Jayabaya menjadi raja. Delapan, Jaya Amisena Dadi Ratu, menceritakan Raden Jaya Amisena anak Prabu Jaya Amijaya menjadi raja.

Sembilan, Sri Aji Pamasa Krama, menceritakan pernikahan anak Prabu Jaya Amisena yang bernama Sri Aji Pamasa. Sepuluh, Sri Aji Pamasa, menceritakan Kerajaan Mamenang yang dilanda banjir bandang, sehingga kerajaan tenggelam, dan Kerajaan Mamenang dipindah ke Pengging.

Keseluruhan ada 12 dalang yang akan membawakan semua lakon-lakon itu secara berseri selama 3 hari. Tak hanya dalang pria, namun juga akan tampil dalang wanita.

"Mudah-mudahan banyak masyarakat yang dapat menonton dan menikmati seluruh cerita dalam pagelaran ini," pungkas Didik yang menjabat Bendahara Pepadi Kabupaten itu. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO