SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Wakilnya Wisnu Sakti Buana dipastikan kembali berpasangan dalam pemilukada Surabaya, Desember mendatang. Sekjen DPP PDIP Hasto Kristyanto, menegaskan, bahwa rekomendasi DPP PDIP kepada keduanya hanya persoalan legalitas formal. Pasalnya, keduanya sudah dipertemukan dan menjalani fit and proper test.
''Saat peringatan wafatnya Pak Taufiq (Suami Megawati Soekarno Putri) kedua sudah dipertemukan sekaligus fit and proper,” ungkap dia saat mengikuti kegiatan jalan sehat dalam rangka peringatan 'Juni Bulan Bung Karno' di Taman Bungkul, Surabaya, Minggu (14/6).
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
Dalam menghadapi pemilukada Surabaya mendatang, DPP PDIP telah memberikan serangkaian pelatihan pada tim kampanye, serta meneguhkan gerak langkah PDIP bersama rakyat Surabaya sehingga pemilukada bisa menjadi bagian upaya mewujudkan komitmen kerakyatan bagi warga Surabaya.
“Pilkada bukan sekadar menentukan pimpinan terbaik, yakni Risma – Wisnu, namun sekaligus upaya merealisasikan komitemen pro rakyat,” kata dia.
Terkait Surat Keputusan penetapan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang diusung PDIP, Hasto Kristyanto enggan membocorkannya. Ia hanya memastikan, SK tersebut akan turun setelah Risma dan Wisnu Sakti resmi mendaftar sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di PDIP. “Begitu, Risma dan WS mendaftar kami keluarkan SK,”tandas dia.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Ia mengakui, sesuai peraturan perundangan untuk mendaftar sebagai Calon Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini terlebih dahulu harus mengundurkan diri dari statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Ketentuan perundangan sekarang, PNS harus mundur, itu ketentuan mengikat,” pungkas dia.
Sementara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang hadir dalam acara tersebut, tidak banyak berkomentar. Dia hanya memberikan suport kepada warga Surabaya untuk tetap melanjutkan semangat perjuangan Bung Karno.
“Saya minta warga Surabaya melanjutkan semangat dan perjuangan Bung Karno yang tidak kenal kata menyerah. Warga Surabaya harus menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri. Warga Surabaya tidak boleh menyerah, terus berjuang dan merebut kemenangan dengan kerja keras,” teriaknya sebelum mengambil undian doorprize peserta jalan sehat.
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Sementara Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, sebelum pencalonan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dilakukan, pihaknya telah membentuk tim khusus yang menyusun visi-misi arah pemerintahan Surabaya dalam 5 tahun ke depan. Tim khusus tersebut anggotanya terdiri dari perwakilan partai dan birokrasi.
“Memang ada kesepakatan untuk membentuk tim khusus. Yakni dari partai maupun internal pemerintahan,” terang Putra Mantan Sekjen DPP PDIP Ir. Sutjipto ini.
Tim khusus dari internal pemerintahan ditunjuk oleh Wali Kota, sedangkan untuk perwakilan partai dari pimpinan partai. Namun WS, sapaan akrab Whisnu Sakti enggan menyebutkan berapa jumlah tim kecil tersebut. Tapi pihaknya memastikan tim khusus tersebut sudah terbentuk dan telah melakukan komunikasi. “Tidak perlu saya sebutkan berapa orang dan siapa saja, namun komunikasi sudah berjalan,” tuturnya. (lan/ns)
Baca Juga: Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News