Laporan Bansos Rp 14 M Nyantol, Dewan Soroti Kinerja Dinsos dan Biro Kesmas

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur melakukan evaluasi ketat terhadap mitra kerja di lingkungan Pemprov Jatim. Alhasil, hingga saat ini, masih ada Rp 14 miliar yang belum terlaporkan yang menjadi tanggungjawab Biro Administrasi Kemasyarakatan (Biro Kesmas) Setdaprov Jatim.

Kondisi senada juga terlihat dari Dinas Sosial (Dinsos) yang dinilai belum bisa memaksimalkan kinerjanya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin, malah memaksimalkan pengunaan anggaran untuk belanja tidak langsung yang tidak begitu berpengaruh untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah

Nyantolnya laporan penggunaan anggaran ini, memaksa komisi yang membidangi kesejahteraan, kesehatan, pendidikan di Jawa Timur ini angkat bicara. Anggota Komisi E , Mochammad Eksan menegaskan penyerapan anggaran Dinsos Jatim untuk program kesejahteraan masyarakat sangat rendah.

“Hasil evaluasi Komisi E pada pengunaan anggaran di PAPBD 2014 terdapat beberapa program yang harusnya bisa dikerjakan secara maksimal, tapi Dinsos Jatim tidak mampu, kerjanya tumpul,” terang Mochammad Eksan, Rabu (17/6).

Politisi dari Fraksi NasDem-Hanura ini mencontohkan, program pemberdayaan sosial dari alokasi anggaran Rp 3,2 miliar yang digunakan hanya Rp 2,7 miliar. “Silpanya mencapai Rp 480 juta,” imbuh Eksan.

Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945

Pada program penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang juga tanggungjawab Dinsos, ternyata dengan alokasi anggaran Rp 3,140 miliar yang terealisasi Rp 3,114 miliar, silpa Rp 615 juta.

Demikian juga dengan program pengembangan kesejahteraan sosial Alokasi Rp 3,258 miliar, pengunaan Rp 2,879 miliar, silpa Rp 378 juta Program peningkatan pelayanan dan rehabilitasi panti sosial Alokasi Rp 43 839 miliar, digunakan Rp 42,237 miliar, silpa Rp 1,602 miliar.

“Harusnya Dinsos bisa memaksimalkan kinerjanya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin, bukan malah memaksimalkan pengunaan anggaran untuk belanja tidak langsung yang tidak begitu berpengaruh untuk kesejahteraan masyarakat miskin," tegas politisi berlatar pengajar itu.

Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ

Eksan menambahkan, selain penyerapan anggaran yang tidak maksimal untuk kesejahteraan rakyat miskin, Program yang dianggarkan di APBD setiap tahunnya juga selalu copy paste, tidak ada perbedaan bahkan tidak ada Penambahan Program yang tepat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

Terpisah, Kartika Hidayati dari Fraksi PKB juga mengritisi kinerja SKPD yang menjadi mitra dinas Komisi E. Menurut calon Wakil Bupati Lamongan ini, laporan yang disampaikan Biro Kesmas belum tuntas. Padahal sebentar lagi, Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus segera dituntaskan.

“Evaluasi kami ada sejumlah lembaga penerima hibah yang belum membuat laporan. Kami juga belum tahu problemnya ada dimana. Yang pasti, ini harus bereskan. Sehingga tidak menimbulkan kerawanan,” terang Kartika Hidayati.

Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Optimis Sinergi Eksekutif-Legislatif Wujudkan Jatim Lebih Maju dan Sejahtera

Karena itu, Kartika mengingatkan kepada Biro Kesmas untuk segera membereskan laporan hibah bansos Rp 14 miliar tersebut sebelum 18 Juni nanti. Atau sebelum Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turun. Sebab, bila tidak, maka kekurangan laporan Rp14 miliar tersebut akan menjadi temuan BPK. (mdr/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO