JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Posisi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tampaknya bakal tersingkir sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Prabowo Subianto. Karena relawan Pro Jokowi (Projo) saat deklarasi ternyata mengusung Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Hal itu diakui oleh pengamat politik Citra Institute Efriza. Menurut dia, deklarasi Projo mendukung duet Prabowo-Airlangga merupakan bahasa menggeser Cak Imin sebagai cawapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Baca Juga: Perseteruan PAN dan PKB di DPRD Kota Blitar, Koalisi Pilwali Terancam Bubar
"Bahkan, relawan Projo jika merangsek masuk bergabung dengan KKIR, tentu dapat membuat dongkol PKB," kata Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/7).
Efriza yakin bahwa Gerindra dan Prabowo akan memikirkan peran Projo, termasuk kans Airlangga.
"Hanya saja, seberapa besar kekuatan Projo dapat membawa masuk Golkar, itu yang perlu dibuktikan," kata Efriza lagi.
Baca Juga: Sempurnakan UHC, Yani-Alif Siapkan Program BPJS Plus
Dosen ilmu pemerintahan Universitas Sutomo itu mengingatkan Golkar agar waspada terhadap manuver Projo. "Sebab, Golkar juga tidak ingin nantinya di PHP, karena Projo tak dapat mendorong mengapungnya suara Airlangga berpasangan dengan Prabowo," tegasnya sembari mengatakan bahwa saat ini kubu KKIR dan Gerindra masih menganggap relawan hanya untuk membantu memenangkan capres, bukan sebagai pemain inti penentu cawapres.
PKB sekarang memang lagi mendapat pesaing politik. Karena Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) sedang terlibat lobi-lobi politik dengan Gerindra. Bahkan PAN sudah menyodorkan nama Erick Thohir kepada Prabowo.
PKB pun sewot. Ketua DPP PKB Dita Indah Sari mengatakan bahwa PAN sebagai pendatang baru dalam KKIR harus mengantre dulu. “Saya dengar PAN mau berencana menduetkan Prabowo-Erick. Takjub saya. Padahal PAN pendatang baru dalam koalisi KKIR. Masak pendatang baru minta duduk di depan?,” katanya. Apalagi PAN belum ada komitmen gabung dengan koalisi KKIR.
Baca Juga: Projo Siap Menangkan Mbak Vinanda-Gus Qowim di Pilwali Kediri
“Cobalah PAN seperti anak magang di perusahaan dulu. Belajar sambil kerja. Bantu koalisi dengan pemikiran kebangsaan yang visioner. Sambil menjalin chemistry dengan pendatang lama,” pintanya seperti dikutip detik.com.
“Anak magang (PAN) kan harus orientasi dulu. Jangan langsung mau mengalahkan karyawan tetap yang sudah senior,” kata Dita. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News