Diduga karena Limbah Batik, Air Sungai di Pamekasan Berubah Warna Jadi Merah Pekat

Diduga karena Limbah Batik, Air Sungai di Pamekasan Berubah Warna Jadi Merah Pekat Devi Staf DLH Pamekasan saat memantau DAM di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Heboh air sungai di berwarna merah pekat yang berasal dari DAM di Desa Klampar, Kecamatan Proppo.

Kejadian yang belum diketahui penyebabnya tersebut membuat air berwarna merah layaknya darah.

Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital

Menurut Supriyadi warga sekitar yang dekat dengan DAM Air Klampar menuturkan, terjadi mulai dari Minggu kemarin, akan tetapi hanya sekitaran DAM saja. Namun keesokan harinya tepatnya Senin, air yang berwarna merah tersebut menyebar hingga ke beberapa desa di kota.

"Kalau ditanya terganggu ya terganggu mas, karena air di sini biasa dipakai untuk mandi dan untuk mencuci pakaian untuk warga sekitar, setelah adanya ini warga merasa terganggu dan was-was," katanya kepada BANGSAONLINE.com Senin (10/7/2023).

Sementara itu, Devi Staf dari DLH menyampaikan dari pengaduan awal bahkan keterangan beberapa warga timbulnya gejolak air berwarna merah dari DAM Klampar yang belum tahu penyebab terjadinya ini.

Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan

"Jadi kita pemantauan hari ini di sini dulu penyebab pencemarnya, kalau dugaan saya belum bisa karena masih belum mengetahui hasil LEPnya, ini pencemaran penyebabnya apa," katanya dengan memantau keadaan air yang tercemar.

Akan tetapi warga sekitar banyak yang menduga karena limbah dari pabrik batik, dugaan tersebut muncul karena Desa Klampar merupakan pengrajin batik dan merupakan sentral batik sehingga warga banyak menduga karena hal tersebut. (dim/git)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO