IQ Orang Jepang No 1, Indonesia Nomor 134, Kepala Perpusnas Minta Santri Baca 1.000 Kata per Menit

IQ Orang Jepang No 1, Indonesia Nomor 134, Kepala Perpusnas Minta Santri Baca 1.000 Kata per Menit Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan Muhammad Syarif Bando menunjukkan MoU Amanatul Ummah dan Perpusnas di Masjid Kampus KH Abdul Chalim Kampus IKHAC Pacet Mojokerto, Rabu (19/7/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE

Hasil penelitian Richard dan David Becker itu menyebutkan ada 10 negara yang rakyatnya ber- tinggi. Bahkan tertinggi.

“Jepang tertinggi, -nya 106, 49,” kata Syarif Bando sembari menunjukkan data lewat layar proyektor.

Kemudian berturut-turut: Taiwan: 106,47 Singapura: 105,89 Hong Kong ( Cina ): 105,37 Cina: 104,10 Korea Selatan: 102,35 Belarusia: 101,60 Finlandia: 101,20 Liechtenstein: 101,07 Belanda & Jerman (seri): 100, 74.

Penelitian Richard Lynn dan David Becker itu berdasarkan studi di Ulter Institute. Hasil studi tersebut kemudian dipublikasikan secara luas dengan judul The Intelligence of Nations.

Lalu Indonesia nomor berapa? Indonesia berada pada urutan 134.

Tapi Syarif Bando mengingatkan, meski Jepang punya kecerdasan nomor 1 tapi angka bunuh diri di negeri sakura itu sangat tinggi.

Kenapa? “Karena tak percaya Tuhan, “ tegasnya.

Muhammad Syarif Bando saat memberikan ceramah di depan para mahasiswa IKHAC Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Rabu (19/7/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE.com

Syarif Bando juga menyinggung tentang pentingnya santri menguasai skill. Menurut dia, para santri akan bisa membuat HP dan radio jika diajari skill.

“Itu bukan knowledge tapi skill,” katanya sembari mengatakan bahwa santri perlu diperbanyak praktik.

“Nanti teorinya menyusul,” katanya.

Menurut Syarif, Indonesia mendapat anugerah kekayaan alam yang melimpah. Tapi sayang sumber daya manusia (SDM)-nya belum bisa mengelola anugerah Allah itu secara maksimal. Ia memberi contoh sederhana tentang pohon pisang.

Menurut dia, pohon pisang tidak hanya buahnya yang bermanfaat. Tapi juga batang, jantung pisang dan bahkan daunnya pun sangat bermanfaat. 

“Batang pisang itu bisa dibuat bahan baku tekstil,” katanya sembari menampilkan slide. Menurut dia, batang pisang untuk bahan baku utama karpet dengan kualitas sangat bagus.

Kiai Asep sangat mengapresiasi ceramah Syarif Bando. Ia berharap ilmu dan informasi yang dipaparkan Syarif Bando bisa menggugah para santri dan mahasiswa gemar membaca.

Kiai Asep kemudian menandatangani MoU antara Pesantren Amanatul Ummah dengan Perpusnas yang juga ditandatangani Muhammad Syarif Bando selaku kepala .

Untuk follow up kerjasama itu para staf Perpusnas langsung mendata para santri dan ustadz di Amanatul Ummah untuk menjadi anggota. Begitu tercatat sebagai anggota, para santri dan ustadz itu bisa mengakses buku-buku di Perpusnas yang jumlahnya mencapai 14 juta buku.

"Buku-buku itu sayang kalau tak dibaca karena sudah kami beli ke pemilik hak ciptanya. Jadi ini pelayanan negara terhadap masyarakat," kata Muhammad Syarif Bando kepada BANGSAONLINE di sela-sela acara. (m mas’ud adnan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO