PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Massa aksi yang tergabung dalam Barisan Elemen Rakyat atau Berat menggelar aksi damai di Kantor Kemenag Pamekasan, Selasa (1/8/2023). Mereka yang dipimpin oleh Miftahul itu meminta klarifikasi tentang dugaan korupsi penjualan buku, dan pemotongan bantuan insentif guru madrasah.
"Sehubungan dengan adanya undang-undang tetang terbukanya informasi publik No 14/2008 dan mengemukakan pendapat di muka umum, sekaligus Undang-Undang tentang tidak pidana korupsi, kami dari Berat menduga adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan Kemenag Pamekasan," ungkapnya.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
Ia juga menjelaskan, demo yang dilakukan merupakan aksi damai dan bertujuan mencari kebenaran serta klarifikasi dari Kemenag Pamekasan yang diduga telah melakukan kejahatan berjemaah dan melanggar aturan dari Dirjen Pendidikan Islam tentang juknis BOP dan BOS nomor 6065 tahun 2022.
"Hasil kajian kami lewat kelompok kerja madrasah, diduga Kemenag Pamekasan menjual buku terhadap lembaga di bawah naungannya, seperti RA, MI, MTS, MA. Dalam aturannya, kelompok kerja madrasah Nomor 5852 tahun 2020 tentang juknis kelompok kerja madrasah bahwa tidak ada aturan untuk menjual buku ke lembaga di bawah naungannya," paparnya.
Dari hasil tersebut, timbul dugaan korupsi yang dilakukan oleh Kemenag Pamekasan dan bersekongkol untuk mendapatkan keuntungan pribadi secara berjamaah. Bahkan, pihak terkait melakukan pemotongan 10 persen terhadap lembaga yang mendapatkan bantuan insentif guru.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
"Setelah kami melakukan kajian lebih mendalam, ternyata oknum kemenag bukan hanya melakukan transaksi penjualan buku, melainkan juga melakukan pemotongan sebesar 10 persen terhadap lembaga yang mendapatkan bantuan Iisentif guru melalui korden dengan ancaman jika ada lembaga yang tidak mau membayar pemotongan tersebut maka bantuan dari lembaga terkait akan dibekukan atau lembaga terkait tidak akan mendapatkan bantuan pada tahun selanjutnya," paparnya
"Maka dari ini kami Barisan Elemen Rakyat (BERAT) melakukan aksi damai dalam rangka meminta kejelasan/klarifikasi tentang dugaan tersebut, dengan harapan Kemenag Pamekasan dapat menemui kami sehingga kita bisa meminta kejelasan tentang dugaan tersebut," pungkasnya. (dim/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News