MADIUN, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren Subulul Huda Madiun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tidak hanya program pendidikan, tapi juga fasilitas yang diberikan kepada santri juga mengalami kemajuan.
Pondok yang berdiri di tahun 1954 ini terlihat terus melakukan pembangunan. Perkembangan ponpes yang diasuh oleh KH Muhammad Mizan ini terlihat cukup signifikan.
Baca Juga: Pencurian di Pasar Sindon, BUMDes Sidomulyo Terkesan Acuh
Hal ini dikarenakan santri Almaghfurlah KH Maimun Zubair ini, tidak segan-segan ikut membantu para pekerja untuk melakukan aktifitasnya. Kebiasaan pengasuh pondok yang akrab disapa Gus Mizan ini merupakan perilaku yang dicontohkan KH Maimun Zubair.
"Abah yai (Almaghfurlah KH Maimun Zubair) itu sering turun tangan sendiri, tidak sungkan-sungkan turun langsung membantu tukang, atau biasanya sering mengecek langsung berkembangan pondok pesantren, meskipun dengan padatnya jadwal abah yai, tetapi beliau tetap memprioritas utama pondok pesantren," kata Gus Mizan.
Selain perkembangan pesantren, ia bersama sang istri juga ikut turun langsung mengecek menu makanan, hingga kondisi santri. Terlebih lagi saat ini kondisi cuacanya yang tidak menentu yang dikhawatirkan cukup mempengaruhi kesehatan santri.
Baca Juga: Selama Uji Coba, Operasional KA BIAS Tuai Respons Positif Masyarakat di Daop 7
"Kita selalu pantau kondisi kesehatan santri. Apalagi cuacanya saat ini cukup ekstrem dan tidak menentu. Kondisi seperti ini yang membuat imun tubuh mengalami penurunan, sehingga mudah terserang penyakit," ucap Gus Mizan usai menerima rombongan dari Enesis Group usai memberikan support berupa plossa sebanyak 10 boks dan dua boks soffell.
"Alhamdulillah, dengan bantuan aroma therapy plossa dan soffell ini bisa bermafaat untuk santri, terutama dalam mencegah agar santri tidak mudah terkena penyakit," tuturnya saat ditemui di kediamannya di Jalan Anggur, RT.8/RW.2, Kembangsawit, Rejosari, Kebon Sari, Madiun.
Gus Mizan pun mengakui, kalau dalam kesehariannya dirinya selalu membawa plossa untuk menjaga imun tubuh. Menurutnya, produk kesehatan ini cukup pas untuk menghadapi perubahan iklim saat ini. "
Baca Juga: Sibuk Kegiatan Kampus? Mahasiswi ini Ajak Jaga Pola Hidup Sehat dan Ungkap Manfaat Jadi Peserta JKN
Saya pas waktu pandemi selalu tidak lepas dari Plossa," akunya.
Brand Activation Executive Enesis Group Jawa Timur, Latif Hendra Sukmana menjelaskan, support yang diberikan kepada pesantren ini merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) Enesis Group. Kali ini, support yang diberikan Enensis Group adalah 10 boks produk Plossa atau 1.440 pcs plossa, dan dua boks soffell.
“Plossa dan Soffell ini merupakan produk kesehatan dari Enesis Group. Kalau soffell untuk mencegah penyakit demam berdarah,” ujarnya.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, PT KAI Daop7 Madiun Adakan Lomba Paskibra Tingkat Pelajar
Keberadaan produk ini, kata Latif, diharapkan dapat melindungi kesehatan masyarakat terutama para santri, selama beraktivitas di pesantren maupun di luar pesantren. Dengan cuaca ekstrem seperti saat ini, masyarakat cukup rentan terkena penyakit, seperti demam, flu, sakit kepala, sesak, maupun yang lainnya.
“Plossa juga dapat digunakan sebagai alat relaksasi tubuh dan pikiran, terutama yang sering stres, kurang tidur, pegal-pegal, sakit kepala, atau yang butuh kerokan. Plossa juga mengandung aroma therapy. Perubahan musim seperti saat ini, kehadiran Plossa cukup penting. Plossa dengan aroma therapy-nya bisa mencegah masyarakat terkena penyakit,” pungkasnya.
Kehadiran produk plossa ini disambut antusias santri. Bahkan saat para santri diberi edukasi tata cara penggunaan plossa, rata-rata para santri sudah banyak yang mengetahuinya. “Alhamdulillah, dapat plossa. Barang ini enak, aromanya enak. Cocok untuk menjaga kesehatan kita,” celetuk salah satu santri. (mar/lan)
Baca Juga: Amankan Aset di Daop 7 Madiun, PT KAI Teken MoU dengan Kejari Tulungagung dan Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News